Mohon tunggu...
Hana  Anisa
Hana Anisa Mohon Tunggu... Administrasi - Tenaga Pendidik - Surakarta

Tenaga Pendidik - Surakarta - tertarik pada dunia literasi, pendidikan anak, relawan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Uwais Al Qarni Pemuda yang Terkenal di Penduduk Langit Berkat Baktinya kepada Ibu

3 Mei 2021   15:21 Diperbarui: 3 Mei 2021   15:31 5362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mandiriamalinsani.or.id/kisah-uwais-al-qarni-bukan-orang-bumi-part-2/

Kisah Rasulullah SAW dan para sahabatnya memiliki nilai - nilai kebaikan yang dapat kita teladani dalam kehidupan sehari - hari. Ada banyak sekali kisah yang kita jumpai baik saat duduk di bangku sekolah maupun media sosial seperti saat ini. Ada kisah yang sudah biasa kita dengarkan ada juga kisah sahabat yang mungkin masih asing di telinga kita. Menurutku kisah - kisah sahabat Rosul yang jarang kita dengar ternyata memiliki cerita yang mengharukan dan sarat akan pelajaran hidup yang bisa kita terapkan di kehidupan sekarang.

Ada satu kisah sahabat Rosul yang baru aku dengarkan beberapa tahun terakhir. Bermula saat seorang temanku menyiapkan materi berkisah untuk anak didiknya di sekolah dasar. Aku yang saat itu sedang berada di dekatnya diminta untuk membaca kisah itu. Dia mempersiapkan sebuah cerita seorang sahabat Rosul yang bernama Uwais Al Qarni. Selama ini aku belum pernah mendengarkan kisahnya. Sambil membaca, temanku ini juga menceritakan kisahnya kepadaku. 

Uwais Al Qorni ini hidup pada zaman Nabi Muhammad SAW, tidak pernah bertemu dengan beliau tapi Rosul selalu menyebut nama Uwais Al Qorni di hadapan sahabat lainnya.

Uwais Al Qarni seorang pemuda miskin dan mengidap penyakit kulit

Di sebutkan seorang pemuda yang taat dan rajin beribadah bernama Uwais Al Qarni yang hidup di zaman Rosulullah SAW. Pemuda ini berasal dan hidup di Yaman bersama ibunya yang sudah tua renta, buta dan lumpuh. Sehari - hari, Uwais lah yang mengurus segala keperluan ibundanya. Dia yang mempersiapkan makanan, menggedong ibunya ke sana kemari dan mempersiapkan keperluan lainnya. Tidak pernah sekalipun dia meninggalkan ibunya sendirian di rumah.

Uwais dan ibunya hidup miskin. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Uwais bekerja sebagai penggembala domba milik tetangganya. Walaupun mereka hidup miskin, Uwais selalu bersyukur atas apa yang dia miliki dan tetap memuliakan ibunya. Dia selalu berusaha untuk memenuhi keinginan sang ibu. 

Uwais yang berhati mulia ini ternyata mengidap penyakit kulit sejak kecil. Penyakit kulit yang dideritanya disebut dengan sopak, yang ditandai dengan bercak bercak putih yang ada di sekujur tubuhnya. Sakit yang diderita Uwais tidak pernah membuatnya berkeluh kesah. Dia tetap giat bekerja dan selalu mengurus ibunya.

Ibu Uwais memiliki keinginan untuk pergi haji

Suatu hari ibu memanggil Uwais. Dia menyuruh Uwais duduk dan mendengarkan perkataan ibu. Sambil memegang tangan Uwais, ibu menyampaikan keinginannya. Ibu merasa umurnya sudah tidak lama lagi. Sebelum ibu meninggal, dia ingin sekali pergi haji. Uwais yang mendengar keinginan ibu hanya termenung sambil berfikir bagaimana cara mewujudkan impian ibunya. 

Uwais pun mengatakan kepada ibu untuk bersabar dan memberikan waktu kepadanya supaya bisa mewujudkan keinginan ibunya. Selama ini orang lain pergi haji dengan menunggang unta, sedangkan Uwais tidak memilikinya. Di tengah kehidupannya yang miskin dan jarak antara Yaman ke Mekah yang begitu jauh dengan medan yang berbukit tandus, Uwais berdoa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk bagaimana cara memenuhi permintaan ibu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun