Mohon tunggu...
Gandis Octya Prihartanti
Gandis Octya Prihartanti Mohon Tunggu... Human Resources - A curious human

Manusia yang sedang menumpang hidup.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Berkaca Pada Kasus Dr. Stefanus Taofik dan Ninja Medis Tsunade

29 Juni 2017   18:35 Diperbarui: 29 Juni 2017   18:36 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

            Sudah bukan rahasia lagi kalau dokter jaga ketika hari libur keagamaan adalah yang berbeda keyakinan. Karena, orang sakit memang tidak bisa diprediksi dan sudah sewajarnya rumah sakit melayani kapan saja. Fenomena ini lazim, tapi tidak begitu berembus kabar bahwa Dr. Stefanus Taofik meninggal akibat kelelahan ekstrem.

            Dr. Stefanus adalah dokter muda sekaligus ayah dari seorang bayi mungil. Dia berdedikasi dengan sepenuh hati melayani pasien, sampai 120 jam tidak tidur dan kekurangan asupan tenaga, karena saking kualahan. Akibat fatalnya, dia kehilangan nyawa.

            Kelelahan ekstrem bisa dipastikan menjadi penyebab kematian seseorang, tanpa membesar-besarkannya. Sudah banyak juga berita pasal mahasiswa yang ngebut mengerjakan skripsi atau seorang gamers yang bermain tanpa henti, lantas mereka meninggal. Hal ini terjadi, karena setiap organ tubuh memiliki waktu istirahat tersendiri. Jadi, kasus Dr. Stefanus bukanlah isu belaka.

            Kematian Dokter muda tersebut sebenarnya tidak terjadi kalau manajemen rumah sakit yang baik. Kalau semisal hanya Dr. Stefanus yang berbeda keyakinan, tentu melayani pasien selama berhari-hari sendirian adalah tugas yang sangat berat. Karenanya, jangan berikan cuti serempak pada Dokter lain. Bagi yang mudik, berikan libur pada awal jadwal. Begitu pun pada perawat.

            Meski Dokter jaga tidak ikut merayakan, jangan terlalu membebankan tugas seorang diri kepadanya. Sudah menjadi tugas Dokter untuk menjamin kesehatan masyarakat, kan? Tertuang pula di dalam sumpahnya. Polisi saja ada yang bertugas sewaktu lebaran agar keamanan terjaga. Mereka adalah abdi negara, jadi seperti itu risikonya.

            Dokter adalah salah satu elemen vital dalam kehidupan. Mereka menyembuhkan seseorang yang terkena penyakit atau terluka. Kalau tidak ada mereka, pasti sudah banyak nyawa yang melayang. Karenanya, Dokter tidak boleh mati, kecuali kalau memang sudah digariskan. Mereka harus dijaga sedemikian rupa agar korban tidak berjatuhan.

            Dalam serial anime Naruto, terdapat penggolongan beberapa jenis ninja dan salah satunya adalah ninja medis. Sesuai namanya, tugasnya adalah mengobati. Sama halnya dengan dokter, mereka juga meracik obat. Bedanya, mereka memberi perawatan menggunakan tenaga dalam juga.

            Tsunade, seorang ninja medis legendaris di serial anime Naruto berkata pada banyak pasukan perang bahwa, "Ninja Medis Tidak Boleh Mati!" Maksudnya, harus ada ninja penyerang yang melindunginya agar dia bisa mengobati lainnya. Lagi pula, ninja medis tidak bisa berperang dan hanya bisa menyelamatkan dirinya sendiri lantaran memiliki jurus penyembuhan luka yang sangat cepat.

            Dalam kasus kematian Dr. Stefanus, ninja penyerang adalah rekan sesama Dokter. Mereka harus saling menjaga dalam artian berbagi tugas. Hingga pada akhirnya, semakin banyak pasien yang tertangani. Yang perlu diingat, Dokter berbeda dengan ninja medis, karena daya tahan tubuh mereka berbeda. Jadi, meski Dokter sekali pun, mereka bisa drop. 

              Orang sakit dan terluka sama halnya dengan berperang. Nah, bagaimana jadinya kalau Dokter lain masih dalam masa cuti, sementara Dr. Stefanus sudah tiada? Dokter tidak boleh mati!

            Dedikasi Dr. Stefanus pada pekerjaannya sangat patut diacungi jempol dan siapa pun harus meneladaninya, sehingga yang-seperti-itu tidak ikut-ikutan menjadi korban.

      

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun