Mohon tunggu...
Hamzah Zhafiri
Hamzah Zhafiri Mohon Tunggu... Kreator konten -

Suka menulis dan bercerita sebagai hobi. Terutama tema politik, bisnis, investasi, dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Luar Biasa! Ada Puluhan Sekolah Berwawasan Lingkungan di Yogyakarta!

1 April 2019   13:35 Diperbarui: 1 April 2019   13:43 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menumbuhkan kesadaran akan lingkungan menjadi sesuatu yang makin dirasa besar urgensinya dewasa ini. Makin maraknya perubahan iklim, kenaikan suhu global, polusi dalam berbagai bentuk, hingga menggunungnya sampah di laut, menjadi pertanda pentingnya kesadaran lingkungan.

Kesadaran tersebut pun bisa dipupuk sejak dini, bahkan sedini usia sekolah. Itulah kenapa di Yogyakarta, banyak sekolah yang sudah menerapkan wawasan lingkungan dalam kesehariannya. Hal ini tercermin dari kurikulum pelajarannya, proses pembelajarannya, serta lingkungan sekolah itu sendiri yang memang bersih, asri, dan hijau. Itulah yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui program Sekolah Adiwiyata.

Perlu diketahui dulu, Sekolah Adiwiyata adalah program dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menumbuhkan pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.

Melalui mekanisme tertentu dan beberapa syarat yang perlu dipenuhi, sekolah yang berhasil mencapai visi tersebut dapat disebut sebagai Sekolah Adiwiyata.

Sebanyak 66 sekolah berwawasan lingkungan diproyeksikan bisa meraih predikat sebagai Sekolah Adiwiyata tahun ini.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja tengah mendampingi setidaknya 66 sekolah berwawasan lingkungan yang ada di Jogja. Ke-66 sekolah itu masing-masing terdiri dari 25 sekolah dasar, 22 sekolah menengah pertama, 13 sekolah menengah atas, dan enam sekolah menengah kejuruan.

Selain 66 sekolah itu, ada tambahan 12 sekolah yang sudah siap menjadi adiwiyata kota. Sehingga total pendampingan dilakukan kepada 78 sekolah.

Tahun ini, DLH menggelar bimbingan dan pendampingan ke sekolah-sekolah calon adiwiyata dan sosialisasi ke sekolah yang belum mengenal konsep sekolah adiwiyata. DLH berharap, kendati tak berstatus adiwiyata, setidaknya sekolah itu menjadi sekolah berwawasan lingkungan.

Sekolah adiwiyata kota menekankan lebih kepada implementasi dari proses pembelajaran. Berangkat dari kurikulum yang sudah memuat peduli lingkungan. Sehingga, apa yang dilakukan dalam proses belajar mengajar, juga terwujud pada fisik sekolah.

Ketika sekolah terlihat hijau, bersih, semua warga sekolah berperilaku peduli lingkungan, itu perwujudan kurikulum yang sudah direncanakan dari silabus dan RPP.

Wawasan lingkungan adalah sesuatu yang diterapkan dalam keseharian. Untuk membangun karakter wawasan lingkungan, harus ada pemaksaan untuk bisa menjadi pembiasaan. Baik itu dipaksa lewat aturan, SOP atau tata tertib. Walaupun awalnya dipaksa, kemudian menjadi kebiasaan, lalu menjadi karakter.

Maka, penting di sini, komitmen dari sekolah dan seluruh sivitas di dalamnya. Bukan hanya siswa, tapi juga murid, kepala sekolah, guru, karyawan harus menumbuhkan kebiasaan wawasan lingkungan.

Semangat lingkungan yang besar seperti ini pun diapresiasi oleh salah seorang tokoh di Yogyakarta, Bambang Soepijanto. Menurutnya, kepedulian dan kesadaran akan lingkungan memang sudah semestinya ditumbuhkan sejak usia dini. Termasuk dan bahkan terutama di usia sekolah, karena di saat sekolah inilah anak paling aktif dalam aktivitas belajar.

Pendidikan lingkungan menjadi sebuah kesatuan integral yang penting bagi Bambang Soepijanto. Pria yang juga tengah maju sebagai calon anggota DPD DIY ini berharap, dengan adanya pendidikan berorientasi lingkungan yang ditanamkan pada anak sejak dini, kelak akan lahir generasi emas bangsa yang lebih sadar dan peduli akan kelestarian lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun