Selama ini, isu upah guru telah menjadi banyak perbincangan luas. Bagaimana tidak, upah guru memang seringkali tidak sebanding dengan jasa yang mereka lakukan. Apalagi guru honorer, yang notaben tidak punya gelar ASN, honor yang diterima bisa sangat kecil. Tidak tanggung-tanggung, mereka yang bertugas mendidik anak bangsa ini, hanya dibayar beberapa ratus ribu sebulan.
Maka itu, komisi A DPRD DIY mendukung langkah Pemda DIY memberikan peningkatan kesejahteraan bagi guru non-PNS melalui kenaikan jumlah insentif. Selain itu berkomitmen mendukung Pemda DIY memberikan beasiswa bagi para guru.
Dijelaskan, saat ini terdapat 85 ASN Pemda DIY memperoleh beasiswa melanjutkan jenjang pendidikan dari SMA ke S1. Sebenarnya beasiswa S3 sudah ada tetapi belum banyak yang ambil.
Untuk itu, DPRD DIY mendukung peningkatan kualitas guru melalui kursus maupun pemberian beasiswa dari S1 ke S2 sesuai dengan peraturan yang berlaku. Memang, beban untuk kuliah lagi cukup berat, ibarat berada di kawah candradimuka, namun apabila sudah S2 maka kenaikan karier berikutnya relatif mudah.
Hanya saja pemberian beasiswa bagi guru dan pegawai Pemda sebaiknya jangan mepet pensiun, misalnya setahun menjelang pensiun. BKD DIY juga memiliki program kewirausahaan untuk mereka yang siap memasuki masa pensiun
Persoalan kesejahteraan dan kualitas guru ini juga mendapat perhatian dari salah seorang politisi lokal, Bambang Soepijanto. Menurutnya, guru adalah pekerjaan mulia yang harus ditingkatkan kesejahteraannya serta diangkat kualitasnya. Menurut pria yang kini sedang maju sebagai calon DPD DIY nomor urut 24, posisi guru sangat vital untuk kedaulatan bangsa, karena dengan guru yang baik, maka akan baik pula kualitas anak-anak penerus bangsa. Bambang Soepijanto juga berharap, jika terpilih sebagai anggota DPD DIY, ia dapat membantu guru memperoleh hak-haknya yang sepadan.