Mohon tunggu...
Hamzah Nasution
Hamzah Nasution Mohon Tunggu... Editor - Wiraswasta

Pemerhati Sosial Politik

Selanjutnya

Tutup

Money

Manusia Semakin Inovatif Menyelisihi Hasrat Konsumtivisme

4 Maret 2017   10:18 Diperbarui: 4 April 2017   18:30 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iustrasi hujan uang (Sumber : Kaskus.co.id)

Menariknya, pembenahan lingkungan ala Ridwan Kamil juga diintegrasikan dengan pembangunan budaya bersepeda dan memungut sampah. Di Bandung, termasuk sangat mudah menemukan tempat sampah.

Kembali ke judul artikel ini. Berbagai contoh upaya inovatif untuk menjaga keberlanjutan lingkungan tersebut, sebetulnya kontradiktif dengan budaya konsumtif yang telah lama dinikmati oleh manusia. Industrialisasi mencipakan manusia-manusia konsumtif, yang berkonsekuensi negatif pada lingkungan.

Tapi apa boleh buat, demi masa depan anak cucu, maka kita harus mulai membangun kesadaran untuk menekan hawa nafsu konsumtifisme. Jalan tengahnya, kompromikan hasrat memenuhi dorongan nafsu dengan upaya kreativitas untuk meminimalisir dampak negatif.

Referensi

https://electrek.co/2016/06/20/toyota-prius-plug-prime-solar-panel/

http://edition.cnn.com/2009/TECH/01/28/solar.powered.cars/

http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2016/12/19/pemkot-bandung-kejar-target-1-rw-1-taman-388245

http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/03/01/konsep-rumah-kebun-kini-ditawarkan-pengembang-properti-di-karawang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun