Mohon tunggu...
Hamzah Ismail
Hamzah Ismail Mohon Tunggu... Jamaah Maiyah Mandar, Yayasan Masyarakat Mandar Madani

Baca Buku dan sedikit menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Puisi Sang Putri

29 Maret 2025   11:15 Diperbarui: 29 Maret 2025   11:33 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak merindukan anak (Sumber: AI ChatGPT, dibuat dengan DALL·E)

Melalui status wa saya mendapatkan puisi karya putriku. Membacanya, dadaku menjadi sedemikian sesak. Aku merasakan, betapa putriku rindu. Di saat-saat orang ramai mudik menjelang lebaran, sang putri malah memilih tetap berada di rantauan. Ia hanya menulis puisi, itu pun sekedar menjadi status wa. Berkali-kali bahkan puluhan kali aku merapalkan puisi anakku itu. Setiap kali itu pula kubayar dengan tetes air mata. Air mata yang menjadi pertanda; aku tak kuat menanggung rindu. Izinkan aku menulis ulang puisimu ini nak:

 

hujan membawa kabar

entah gembira atau kah duka

semuanya akan berlalu

walau harus bersabar dulu


“jangan melamun saat hujan”

begitulah kira-kira

kalimat penyejuk hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun