Mohon tunggu...
hamka kadir
hamka kadir Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Siapa Hamka Kadir? Seorang pegiat sosial media dengan akun Aditya Mahya dan Inspiration Indonesian Culture. Silahkan follow, dan salam Inspiration.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merawat Toleransi dalam Bingkai Keindonesiaan

20 Juli 2020   20:04 Diperbarui: 4 September 2020   07:44 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

INDONESIA adalah bangsa besar, yang tersebar diribuan pulau. Dari Sabang sampai Merauke, dari pulau Miangas hingga pulau Rote yang telah dibangun oleh para leluhur bangsa ini dengan menjadikan sebuah rumah besar bernama Indonesia. 

Indonesia dibangun di atas pondasi keberagaman dari ribuan suku, ribuan budaya, tradisi, bahasa yang berbeda-beda termasuk keyakinan agama dalam satu tenun kebangsaan bernama "Bhineka Tunggal Ika". Masyarakatnya hidup saling menghormati, menghargai, toleransi sangat menjunjung tinggi nilai-nilai hak azasi. 

Namun di sayangkan, seiring dengan usia perjalanan kemerdekaan kita ke 75, justru terusik, ternodai bahkan tercabik-cabik dengan munculnya kelompok-kelompok intoleran berkedok dan bernuansa agama yang tumbuh subur di negeri ini selama 10 tahun terakhir pasca tumbangnya Orde Baru.

Hidup saling mengkafirkan, saling mencaci, saling menghujat, memfitnah sesama anak-anak bangsa tak terelakkan lagi. Bahkan secara terbuka kelompok ini mengepung bangsa ini dengan melakukan pemaksaan kehendak. Pokoknya tidak sepaham dan se ideologi dengan pemikirannya akan dijadikan lawan.

Tak itu saja, ironisnya kelompok ini sama sekali tidak mengakui adanya konteks pluralisme. Menganggapnya merekalah orang yang paling benar, paling absah, dan paling suci dinegeri ini. Sementara yang lain dianggap salah, sesat, bahkan dicap kafir dan PKI.

Nilai-nilai kebangsaan yang sejatinya menjadi kekayaan budaya dari keberagaman yang ada dimana menjunjung tinggi kebersamaan, kesetaraan, keadilan dan hak azasi sudah diluar konteks mereka. Sehingga hakekat dari nilai-nilai kebangsaan hidup saling berdampingan dengan rasa nyaman dalam berbangsa dan bernegara berlandaskan Pancasila justru menjadi ancaman besar yang dihadapi bangsa ini! 

Apa yang terjadi saat ini? Sadar atau tidak, di mana-mana masyarakat kita seperti terbelah dua setelah pilpres yang lalu. Dan bahayanya lagi bukan hanya sesama warga, bahkan sesama muslim pun terbelah saling bermusuhan dengan tajam. Bahkan kelompok atau pihak --pihak tertentu secara terbuka menuduh dengan terang-terangan bahwa pemerintahan Indonesia adalah pemerintahan thagut dan dianggap kafir. 

Tidak perlu lagi dijelaskan siapa mereka? Karena semua orang sudah tahu, setiap harinya menjadi konsumsi mengerikan dan menakutkan di media sosial.Bahkan mereka sudah bertindak lebih nekad, terus menerus memprovokasi dan meronrong keutuhan NKRI dengan memaksakan untuk menegakkan ideologi yang bertentangan UUD45, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. 

Strategi mereka adalah merusak moral bangsa secara sistematis, terstruktur, dan massif dengan menggosok-gosok masyarakat untuk tidak lagi setia dan taat pada pemimpin dan negaranya.

Mereka terus melakukan propaganda dengan cara aksi demo dan menyebarkan kebencian, permusuhan, fitnah melalui berita2 hoaks di media sosial yang sudah dirancang dengan beragam isue dengan tujuan ujungnya adalah negara chaos dan porak poranda.

Lucunya lagi, justru mereka beralibi bahwa fitnah yang mereka sebarkan itu adalah bagian dari kritik yang sah dalam sebuah negara demokratis. Akhirnya apa yang terjadi? begitu banyak generasi bangsa ini kehilangan identitas kebangsaannya.

Mereka menjadi korban indoktrinasi pemahaman yang sesat dan berbahaya. Dan sekarang menjadi musuh negara bahkan musuh kita semua yang mencintai negeri ini yang mendambakan kedamaian.

Contoh kecil kejadian viral di media sosial apa yang dialami pegiat sosial media Denny Siregar, yang selama ini bersuara keras melawan para pelaku inteloren dan melindungi Pancasila demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bahkan Denny Siregar melakukan jihad semata-mata membela Bangsa dan Negaranya. Mission Impossible, berjuang melawan gerakan gerakan intoleran dan radikalisme yg ingin menguasai negara tanpa ada yg mengetahui.

Perjuangan yg dilakukan Bung Denny Siregar adalah pertaruhan jiwa dan raganya semata-mata karena sangat mencintai bangsa dan negaranya didalam memerangi paham apapun yg bertujuan mengganti ideologi Pancasila. Ternyata kelompok inilah yang sudah lama mengintai eksistensi Denny, lalu membocorkan data identitasnya melalui Badan Usaha Milik Negara bernama Telkomsel anak Perusahaan Raksasa PT.Telekomunikasi,Tbk. 

Ini adalah ancaman luar biasa yang sudah nyata. Bukan hanya Denny Siregar secara pribadi dengan keluarganya, tapi entahlah, besok apakah yang akan terjadi pada diri Anda atau kita semua? Tentu kita masih memiliki harapan bahwa bangsa ini akan tetap utuh dan kokoh dengan berharap para aparat hukum segera bekerja ekstra keras untuk menuntas kasus ini termasuk kasus2 lainnya yang bersifat intoleran. 

Jangan sampai terhenti hanya pada kasus Denny Siegar. Melainkan harus membongkar eksistensi mereka sampai keakar-akarnya karena sudah menjadi ancaman serius negara, sebab ini sudah bermotif ideologi bangsa didalam menyelamatkan generasi2 bangsa yang tersesat dengan pemahaman mereka. Dan negara harus hadir. 

Keberadaan mereka sudah didepan mata. Mereka ada disemua lembaga negara dan memegang posisi penting dan strategi termasuk di Badan Usaha Milik Negara bahkan di kampus-kampus perguruan tinggi negeri bergengsi pun.

Ini harus menjadi momentum untuk Kementrian BUMN di bawah kepemimpinan Bapak Erick Thohir harus membersihkan instansinya tanpa pilih kasih. Sebab Telekomunikasi itu vital yang dapat berimbas pada upaya untuk melakukan sebuah rencana besar yang tidak menutup kemungkinan melakukan pengkhianatan untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah. 

Oleh sebab itu, Kementrian BUMN harus membersihkan Telkom dan Telkomsel termasuk BUMN lainnya dari pengaruh ideologi yang bertentangan dengan Pancasila sampai tuntas.

Apa yang terjadi? Inilah gambaran betapa bahayanya prilaku mereka terhadap bingkai kebhinnekaan kita dalam kehidupan sehari hari, yang sesungguhnya menjunjung tinggi warna-warni perbedaan. Sebab perbedaan adalah kunci betapa pentingnya toleransi dan harmonisasi sesama antar umat beragama dalam merawat NKRI. 

Maka dengan kejadian ini saya, anda dan semua elemen bangsa yg peduli dan mencintai Indonesia dengan ideologi Pancasila, UUD45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI untuk bersama-sama kita jaga, kita rawat dan kita kawal bersama-sama dengan tetap mewaspadainya mereka demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ***

Aditya Mahya.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun