Mohon tunggu...
Galuh Ajeng Hamindhani
Galuh Ajeng Hamindhani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota , Fakultas Teknik, Universitas Jember

181910501013

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur

14 September 2019   12:22 Diperbarui: 14 September 2019   13:12 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ibu kota negara berperan penting dalam sebuah negara baik dalam bidang politik, ekonomi, dan bidang lainnya yang berpengaruh dalam pembangunan perkembangan suatu negara. Karena ibu kota ini akan menjadi pusat dalam berbagai bidang yang mampu mengendalikan setiap daerah atau wilayah yang termasuk batas administrasi negara tersebut.

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang ingin menyamaratakan derajatnya dengan negara lainnya agar tidak dipandang sebagai negara tertinggal. Indonesia yang ibu kotanya terletak di Kota Jakarta, kini kondisinya tidak sebaik dulu. Dimana tingkat polusi di Kota Jakarta sangat tinggi yang tidak baik untuk kesehatan masyarakatnya, selain itu padatnya kegiatan aktivitas masyarakat tinggi, hingga padatnya penduduk yang mengakibatkan Kota Jakarta tidak lagi mampu menampung berbagai jenis kegiatan. Karena merupakan ibu kota negara, berbagai jenis pusat kegiatan dari berbagai bidang berpusat di ibu kota negara, Kota Jakarta. Hal inilah yang membuat Kota Jakarta penuh dan terasa sesak karena padatnya kegiatan.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia memindahkan ibu kota negara di Pulau Kalimantan, tepatnya di sebagian berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian berada di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Dalam pemilihan lokasi ibu kota baru, pemerintah tidak semena-mena memilih lokasi. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk mengetahui lokasi ideal pemindahan ibu kota negara.

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pemilihan lokasi yaitu seperti, mencari lokasi yang berada di tengah Indonesia, tidak memiliki resiko bencana alam yang tinggi, letaknya yang strategis, dan lain sebagainya yang menyangkut kebaikan dalam pemilihan lokasi. Berdasarkan informasi dari Kemristekdikti, pemerintah memilih ibu kota baru di Provinsi Kalimantan Timur karena lima alasan. Alasan pertama yaitu, resiko bencana alam yang minimal, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi (gunung meletus), tanah longsor dan bencana lainnya karena jarang terjadi di pulau ini. Alasan kedua yaitu, lokasinya yang strategis berada di tengah-tengah negara Indonesia, pemilihan lokasi ini berdasarkan perhitungan yang dilakukan. Alasan ketiga yaitu, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, kota tersebut adalah Balikpapan dan Samarinda, sehingga dapat menunjang kegiatan lainnya ketika ibu kota negara pindah di Provinsi Kalimantan Timur. Alasan keempat yaitu, telah memiliki infrastruktur yang relatif lengkap yang dapat menghemat dana pengeluaran pemerintah, sehingga dapat digunakan sebagai dana penunjang pembangunan yang lainnya. Alasan terakhir atau kelima yaitu, telah tersedianya lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektare, dimana pemerintah tidak melakukan pembelian tanah terhadap pihak-pihak tertentu yang memiliki hak atas lahan tersebut.

Dari alasan-alasan tersebut, terutama dari alasan keempat dapat memberikan dampak positif bagi pemerintah dalam mengalokasikan dana yang digunakan. Karena disana telah memiliki jaringan infrastruktur yang relatif lengkap dapat membantu pemerintah dalam menghemat dana guna keperluan-keperluan penting yang mendadak di masa depan atau guna pembangunan lainnya yang mampu menunjang kegiatan-kegiatan pemerintahan dalam masa pemerintahannya.

Kalimantan Timur merupakan lokasi baru untuk tempat ibu kota negara. Namun tidak semua sektor kegiatan berpindah di ibu kota baru Indonesia. Pusat sektor pemerintahanlah yang berpindah lokasi di Kalimantan Timur ini. Pusat sektor ekonomi tetap berada di Kota Jakarta. Pemisahan sektor yang dilakukan ini guna mengurangi padatnya kegiatan yang saling membentur satu sama lain dan melancarkan kegiatan aktivitas masyarakat dengan jalur lalu lintas yang lancar. Jalur lalu lintas akan mulai lancar karena beberapa kegiatan berpindah di ibu kota baru, sehingga tingkat polusi yang ada di Kota Jakarta mulai berkurang.

Konsep pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur adalah menggunakan konsep Smart City. Dimana pemerintah akan menjadikan kota yang efisien, pintar, smart, dan nyaman bagi penduduk atau masyarakatnya, serta harus dipastikan kondisi ibu kota negara baru tidak seperti kondisi Kota Jakarta yang sekarang. Pembangunan ibu kota baru yang dilakukan akan sangat memperhatikan pembangunan dalam aspek lingkungan. Lahan bekas perkebunan kelapa sawit dan tambang batu bara yang ada di sekitar lokasi ibu kota baru akan direncanakan menjadi lahan hijau seperti keadaan sebelumnya. Jadi inti dari konsep ibu kota baru ini adalah konsep A City in The Forest atau kota di dalam hutan. Di hutan Soeharto terdapat banyak bekas lahan ilegal kelapa sawit, lahan tersebut akan dihijaukan lagi dalam bentuk hutan oleh pemerintah dalam pembangunan konsep ibu kota baru Indonesia yang diterapkan.

Konsep yang digunakan termasuk konsep yang bersahabat dengan lingkungan. Menurut saya, karena hutan di Pulau Kalimantan ini termasuk paru-paru dunia bersama hutan Amazon, pemerintah memutuskan menciptakan dan menggunakan konsep tersebut agar kelestarian hutan di Pulau Kalimantan tetap terjaga. Karena pada awal pengumuman lokasi ibu kota baru, banyak pendapat dari masyarakat akan kelestarian hutan di Pulau Kalimantan sebagai tempat tinggal fauna-fauna dan sebagai paru-paru dunia. Konsep yang digunakan oleh pemerintah dalam pembangunan ibu kota baru menjadi jawaban masyarakat akan berbagai pendapat akan penetapan lokasi ibu kota baru yang tidak pas.

Menurut pandangan saya, lokasi ibu kota baru yang terletak di Kalimantan Timur sudah di lokasi yang strategis (berada di tengah-tengah wilayah Indonesia) yang dapat memantau perkembangan pembangunan setiap wilayah secara merata, dan lokasi tersebut termasuk lokasi yang jarang terjadi bencana alam, sehingga penempatan lokasi ibu kota baru tepat pada tempatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun