Mohon tunggu...
Lana Hamimatul Auliyah
Lana Hamimatul Auliyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Lupakan Pengembangan "Self-Esteem" Anak Usia SD

19 Februari 2018   10:00 Diperbarui: 19 Februari 2018   10:05 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://jokowarino.id/

Pembentukan konsep diri pada masa anak-anak sangatlah penting, karena dibutuhkan suatu proses dalam pembentukan konsep diri. Konsep diri bukan terbentuk karena faktor keturunan dan bawaan. Melalui interaksi dengan orang tua, keluarga, dan lingkungan sekitar rumah dapat membantu terbentuknya konsep diri. Konsep diri dibutukan oleh anak-anak agar bisa masuk dan diterima lingkungan sosialnya, dan salah satu komponen pembentuknya adalah adanya self-esteem (harga diri).

Seorang anak harus memiliki self-esteem pada dirinya, karena dengan adanya self-esteem semangat antusiasme dan motivasi diri pada anak akan muncul dengan sendirinya. Anak akan kesulitan ketika berinteraksi dengan orang lain dan kesempatan untuk berkreasi dan berprestasi anak-anak juga akan terhambat ketika anak merasa tidak berdaya dan rendah diri. 

Dampak tersebut tidak hanya terjadi pada diri anak, tetapi orang-orang di sekelilingnya dan pembangunan bangsa serta Negara juga akan terkena dampaknya. Dengan demikian, orang tua dan guru memilik tanggung jawab besar untuk dapat memenuhi kebutuhan self-esteem anak.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam pengasuhan anak untuk mengembangkan self-esteem yang tinggi, yaitu:

a. Cinta

Seorang anak yang diperlakukan dengan penuh cinta dan kasih, akan mengungkapkan perasaannya dengan penuh cinta dan kasih pula. Orang tua pada umumnya dapat juga merasakan marah atau kecewa kepada anak, tapi orang tua yang tahu akan pentingnya self-esteem tidak akan membuang aspek cinta dalam keadaan apapun. Orang tua dapat mengajari anak dengan sabar tanpa mengeluh.

b. Penerimaan

Anak yang pikiran dan perasaannya diperlakukan dengan baik, akan mengungkapkan perasaannya melalui respon dan belajar menerima aspek penerimaan dirinya. Sedangkan anak yang diberitahu berulangkali untuk tidak boleh merasakan sesuatu, maka anak akan mengungkapkannya dengan menolak serta menyangkal perasaan atau emosi untuk sekedar menyenangkan orang tua.

c. Respek

Seorang anak yang menerima respek dari orang tua akan mengungkapkan perasaannya dengan mempelajari respek diri. Anak yang tumbuh di rumah yang para penghuninya berhubungan secara alami dan baik, tentu anak akan belajar tentang berbagai prinsip yang bisa diterapkan pada dirinya dan orang lain.

d. Pola pengasuhan pada usia yang sesuai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun