Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbicara Sesuai Kedudukan Bukan Menyesuaikan Pertanyaan

26 Mei 2023   13:39 Diperbarui: 26 Mei 2023   13:42 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sering kali terjadi percakapan di atas, walau mudah dipahami (Hamim Thohari)

 

Di tengah asiknya kami berdiskusi menginterpretasi hasil asesmen untuk kepentingan konselor, berdering Hand phone salah satu peserta, sambil membelalakkan bola matanya diiringi dengan sedikit penasaran, namun akhirnya tersenyum.

Ibu penerima pesan melalui WhatsAp memotong pembicaraan kami, izin untuk membelokkan diskusi dan berucap "mohon bapak lihat, saya sudah kirim di WA bapak".

Pasti pembicaraan ini mengandung unsur rahasia, terlihat dari simbul-simbul yang digunakan, komunikasi verbalnya sangat dihemat, berarti hanya untuk kalangan tertentu.

Saya baca secara peralahan, agar memperoleh makna yang dalam dan mengurangi gagal paham, sebab bila dibaca dengan tergesa-gesa bisa terlihat kata yang tidak sama dengan tulisan outentiknya. Bukankah sering terjadi salah memahami ketika membaca dalam waktu yang singkat dan di ruang yang tidak kondusif. Seperti berita meninggal dunia, kadang ada kata yang tidak turut dibaca "telah meninggal ibunda Agus tadi pukul 01.01", dengan semangat mengabarkan bahwa Agus meninggal dunia dan mengembang pembicaraannya "kasian ya masih muda, .....". efek kekurang telitian. 

Percakapan di WA ringkasnya seperti ini, menanyakan tentang karyawan (pegawai), beberapa waktu lalu, ada seseorang mengadukan seorang karyawan yang berperilaku kurang baik, sehingga menebar kabar tidak sedap. Untuk validasi pelaporan telah dilakukan konfirmasi kepada pegawai yang dimaksud dan diakui semua cerita yang ada walau pada awalnya sempat bertahan dalam ruang sunyi yang beranggapan orang lain tidak tahu, namun dengan kode-kode tertentu dan bukti yang ditunjukkan, langsung tangisannya memecahkan kesunyian,  seperti aliran deras di bibir sungai, semua diceritakan dari A sampai Z.

'ibu, bagaimana kelanjutannya" sang pelapor memulai tulisannya

"sudah kami tindaklanjuti" jawaban singkat kepala pegawai lalu disusuli "sudah mengakui semuanya" 

pelapor membalas "Alhamdulillah, senang dengarnya", sedikit menelisik pelapor melanjutkan "terus, pegawai itu masih di situ ya"

"ya, masih bekerja di tempat kami" jawab kepala perusahaan dengan enteng

Percakapan pelapor ini tampak belum terpenuhi harapannya, karena sang pegawai masih tetap bekerja, tidak diberhentikan oleh perusahaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun