Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Turis "Nakal" Tamu di Rumah Sendiri

17 Maret 2023   15:48 Diperbarui: 17 Maret 2023   15:50 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IconPantai Pandawa (sumber gambar : Hamim Thohari Majdi)

SEPERTI PEMILIK BALI

Pertengahan bulan Pebruari 2023, entah ke berapa saya berkesempatan lagi menginjakkan kaki di tanah lot dan pantai Pandawa, dapat disaksikan dengan jelas betapa para bule menikmati ombak dan indahnya pantai dengan didampingi (dilayani) oleh orang Indonesia (Bali), bahasa kerennya orang kita dijadikan asisten. 

Jalanan di Bali waktu itu tidak terlalu ramai walau hari Minggu, karena rombongan kami ingin menyusuri kota Bali bersamaan dengan matahari memancarkan warna merah hingga bayang benda sama dengan aslinya.

Di beberapa jalan raya  banyak bule yang naik motor dengan gaya ala koboi sedang naik motor, memakai topi, berkaca mata dan acuh dengan yang ada di sekitar, tanpa ada sapa, hanya turis domestik (orang Indonesia) yang memusatkan perhatiannya kepada bule utamanya ketika berada di lampu lalu lintas (traffict lights) yang sedang memancarkan warna merah.

Hati ini menertawakan diri, orang Indonesia pakai kelengkapan berkendara dan sangat menghormati bapak polisi yang sedang berdiri di perempatan memastikan ketertiban dan kelancaran lalu lintas, lantas beberapa bule dengan sedikit "angkuh" tanpa toleh kanan kiri melajukan motornya. Seakan sudah membeli "bali" lalu seenaknya sendiri.

TUAN RUMAH YANG TERHORMAT

Ciptakan Bali ramah untuk semua, jadikan orang Bali sebagai tuan rumah dengan bersahaja melayani para tamunya untuk mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dengan menjunjung tinggi kearifan lokal serta budaya nusantara.

Ubah mindset tamu harus tunduk kepada tuan rumah, semakin ketat justru semakin bermartabat. Seperti seorang gadis yang menjaga perilakunya agar tidak disebut "murahan" 

Tuan rumah yang beraturan dan punya aturan, sehingga tamu wajib mengikuti aturan, seperti menonton bioskop hanya bisa masuk yang membawa tiket serta bersedia mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku.

Tuan rumah tetap bisa melakonkan diri sebagai tuan rumah yang baik dengan tetap menghormati tamunya sesuai dengan batas kewajaran dan kesanggupan, tanpa mengorbankan diri dan tidak usah merendahkan diri. Tuan rumah sebagaimana artinya adalah pemilik rumah mengatur seluruh penghuninya agar bisa saling rukun dan guyup, tanpa membedakan dalam makna memanjakan dan mengecilkan yang lain. 

Orang yang terhormat selalu mampu memberi penghormatan kepada semua orang, tuan rumah terhormat akan menjaga kehormatan tamunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun