Bersama dengan generasi Z serasa sudah bekerjasama dalam waktu lama, para generasi Z lebih mudah memahami karakter orang dan lingkungannya. Generasi Z lebih senang mencari strategi bagaimana bisa berbaur dengan lintas usia, karena generasi ini lebih menyukai pengamatan sebelum bertindak dan asiknya dalam proses pengamatan ini menjadi bagian dari hiburan atau proses pembelajaran yang menyenangkan.
Seperti lingkup kerja yang saya alami, sebagian besar bahkan mencapai delapan puluh persen dihuni oleh generasi Z. Saya merasa mendapat kemudahan, sebab mereka lebih senang bila ada yang memanfaatkan, karena dalam diri mereka, keberadaan di suatu tempat haruslah memiliki makna dan memberikan tambahan makna kepada yang lain. Â
GENERASI Z SANGAT KOMUNIKATIF
Seiring dengan kecanggihan teknologi informasi, maka generasi Z lebih mudah berkomunikasi melalui jejaring sosial, komunikasi virtual membuat generasi Z merasa nyaman, bebas berekspresi dan tidak terlalu banyak menguras emosi.
Bisa diperhatikan ketika perintah-perintah dari atasan disampaikan secara temu muka, maka generasi Z hanya mampu menyerap dan memahmi informasinya sekitar enam puluh persen. Mengapa ? karena tidak ada ruang untuk mencerna secara cepat.
Lain halnya dengan komunikasi virtual, tidak diperlukan tata cara yang kaku, bisa dilakukan dengan pakaian seadanya, sambil duduk atau berdiri dan lainnya. Maka komunikasi virtual bisa diberi tempo respon, tidak harus dijawab langsung seperti percakapan temu muka.
Maka simbul-simbul ekspresi atau emoticon menjadi sering digunakanan oleh generasi Z karena tidak begitu dalam pelibatan emosi, bahkan meledekpun bisa membuat respon tertawa bagi penerimanya.Â
Â
GENERASI Z SANGAT SELEKTIF
Bersama generasi Z banyak asiknya dan kadang menyebalkan. Betapa tidak, orang tua milenial senang bersosialita, semakin banyak up load gambar di media sosial  semakin bangga, seperti mendapat sunikan kepercayaan.
Namun berdampingan dengan generasi Z memberi banyak pelajaran untuk hemat bersosmed, sangat selektif dalam menyebar aktifitas diri. Generasi Z memahami akan jejak digital, mereka memahami jejak digital haru memberi makna positif, mengandung unsur kebaikan dan penambahan citra diri.