Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perceraian Upaya Maju Mundur Cantik

9 Februari 2023   12:14 Diperbarui: 9 Februari 2023   12:18 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perceraian adalah pintu darurat dalam rumah tangga (sumber gambar: Hamim Thohari Majdi)

Datangnya badai yang menghantam rumah tangga bukanlah tanpa sebab, seperti asap pasti ada api. Maka tengoklah ke belakang apa yang menjadi sebab, tujuannya adalah melakukan intropeksi menilik celah-celah komunikasi yang terbangun dalam rumah tangga.

Selebar apa nganga yang ada, mungkinkah ngaga itu dipersempit bahkan dihilangkan, sangatlah bergantung dari kehendak suami isteri, inilah yang sangat berpengaruh terhadap langkah-langkah yang akan ditetapkan untuk dilaksanakan.

AMBIL SELIMUT

Salah satu langkah yang harus dilakukan oleh pasangan suami isteri ketika badai menerjang rumah tangga adalah mengambil selimut, untuk menutup pori-pori yang bisa menyebabkan masuk angin. 

Cukup satu selimut saja, bersatulah dalam selimut untuk saling menghangatkan, memberi kekuatan rasa untuk menghilangkan gigil dari ikatan suci perkawinan.

Ingat pernyataan "selimut tetangga lebih hangat" , hanya berlaku bagi pasangan yang tidak bisa menikmati selimutnya sendiri. Terlalu lama menengok selimut-selimut yang ada di luar rumah, semakin mengurangi dan mengecilkan apa yang dimiliki.

Dogma agama menegaskan "Isterimu adalah selimutmu, dan kamu adalah selimut bagi mereka", bukan berarti masing-masing berselimut sendiri, namun harus saling menyelimuti.

Kontek selimut di atas bisa diartikan secara fisik (tekstual) yaitu helai kain tebal yang bisa menghangatkan badan, agar tubuh dalam keadaan stabil, tidak kedinginan. Hangatnya selimut mampu menjadikan aliran darah lancar, otot-otot bisa rileks. Sedangkan selimut dalam makna yang tersirat (kontekstual) adalah memberi kehangatan fisik dan psikologis, menjaga badan dari dinginnya cuaca dan menjaga hati dari  keraguan dan ketakutan.

Maka selimut adalah menjaga kehormatan dan martabat masing-masing pasangan, ambil dan kenakan selimut bila badai menyerang dan tetap mengiginkan keutuhan rumah tangga.

JANGAN SEGERA LEMPAR HANDUK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun