Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Kecemburuan Ibu kepada Anak Perempuannya

17 November 2022   22:36 Diperbarui: 23 November 2022   14:14 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Mini Lokakarya Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang Jatim (Sumber Gambar : Hamim Thohari Majdi)

Dalam rangka evaluasi penanganan stunting di kecamatan Jatiroto, diselenggarakan mini lokakarya oleh penyuluh keluarga berencana. 

Disamping melakukan proggres report (laporan kemajuan) diisi pula oleh narasumber yaitu camat, Kepala Puskesmas dan kepala KUA kecamatan Jatiroto.

Ada hal yang menarik yang disampaikan narasumber, bahwa ada indikasi penyandang stunting, anak perempuan lebih banyak dari pada anak laki-laki. 

Indikasi yang dimaksud adalah adanya distribusi kasih sayang dari ibu kepada anaknya perempuannya mengalami hambatan kejiwaan. yaitu rasa kecemburuan.

"Mengapa dengan anak sendiri cemburu?" tanya salah satu anggota tim pendamping keluarga (TPK). 

Disadari dan dimaklumi bahwa kasih ibu kepada anak tak kan pernah putus dan takkan berarkhir, namun bagi seorang ibu ada kendala gender, yaitu halangan mengobral kasih sayangnya kepada anak perempuan.

Anak perempuan bagi ibu adalah saingan, seorang suami ketika masih hidup berdua dengan isterinya, tumpahan kasih sayangnya hanya untuk isterinya saja. 

Ketika anak perempuan lahir disamping rasa bahagia juga menghadirkan rasa kekhawatiran. Memang tidak ada yang merasakan secara nyata kecemburuan, karena tidak pernah ditelisik dan tidak ada ibu-ibu yang mengaku atau sadar dengan keadaan itu.

Bentuk kecemburuan ibu kepada anak perempuannya berupa, rasa "dendam", pelit dalam memberi pujian dan marahnya dilampiaskan hingga zonk. Hal ini sebagai bentuk protes dengan cara lain kepada suaminya yang dianggap terlalu memanjakan anak perempuannya.

Anak perempuan memang lebih patuh kepada bapaknya daripada ibunya. Tapi sebenarnya yang terjadi bukan semata karena ibunya mencemburui, namun ibu seringkali memerintah berulang-ulang, hingga anak merasa risih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun