Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Susahnya Punya Anak Pilih-pilih Pengasuh

25 Oktober 2022   23:12 Diperbarui: 25 Oktober 2022   23:41 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Kasus penusukan oleh orang yang tidak dikenal, menyimpan misteri dan teka-teki serta mengundang kekhawatiran dan terancamnya nyawa seseorang dalam setiap gerak-gerik. Tentu hal ini perlu dicarikan solusi agar hidup damai dapat tercapai.

Sudah separah itukah keringnya nurani manusia di era milenial ini ? atau adanya latar eksternal yang melahirkan kesempatan, ingat bahwa setiap perbuatan muncul di samping karena niat juga adanya kesempatan.

secara internal mari masing-masing individu membentengi diri, melakukan pengasuhan secara tepat dan mandiri kepada anak-anak. mngajarkan kepada mereka bagaimana bersosialisasi dengan orang-orang yang benar. Maka peran orang tua menjadi dominan karena harus memilihkan teman dan lingkungan yang positif. Jangan malu dikatakan orang kalau anak-nya pilih pilah teman permainan. 

Justru bila orang tua tidak ikut campur dalam menentukan pergaulan anaknya, lalu mereka tidak tahu arah menuju kebenaran ? keterlambatan pendampingan berdampak kepada terjerumusnya dalam pengasuhan yang salah.

"ma'af ya, bapak ibu, saya tidak bisa hadir mengikuti pertemuan di kantor, karena cucu saya tidak bisa ditinggal", pernyataan ini kadang-kadang menjadi bahan perdebatan, bahkan ada yang menyalahkan, karena tidak mengajari mandiri dan akrab dengan semua orang. Sehingga sang cucu sangat selektif untuk berada dalam pangkuan orang lain.

"susah sekali menjadi kakek, ke mana-mana cucunya selalu ikut, tidak mau ditinggal atau dititipkan kepada orang lain" ujar salah satu anggota perkumpulan lansia yang memiliki cucu tidak tinggal serumah atau sepekarangan. Di sinilah orang tua merasa memikul beban berat harus memperhatikan dan memberikan pendampingan ekstra ketat.

Dalam kasus penusukan orang tidak dikenal, anak-anak yang suka pilih-pilih pengasuh sangatlah membantu mengurangi kekhawatiran orang tua, karena sang anak atau cucu akan meronta dan menangis bila berpindang pegasuhan dari orang yang biasa berkumpul.

Oleh karenanya para orang tua harus melakukan edukasi sejak dini, agar anak-anak mampu mengenali orang-orang yang bisa diberi kepercayaan pengasuhan dan bagaimana bersikap ketika bertemu dengan orang asing. 

Menjadi orang tua memang berat, kalau dipandang dari sisi tanggung jawab, namun bila kewajiban sebagai orang tua dipenuhi dengan baik, maka dengan sendirinya kepatuhan anak akan terwujud. Bagaimana mungkin anak mau mendekat kepada orang tua, sementara tidak ada kenyamanan yang diperoleh.

Sehingga, seakan-akan terasa susah memiliki anak yang tidak mau berpisah lama dengannya, padahal yang dilakukan anak adalah reaksi alamiah untuk berlindung dan mendapatkan kenyamanan dengan orang-orang yang biasa menemani kesunyiannya dan menolak ajakan orang yang tidak dikenal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun