Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nasihat Perkawinan dari Seorang Mancing Mania

11 Oktober 2022   20:59 Diperbarui: 12 Oktober 2022   07:14 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penasehatan sebelum akad nikah (Sumber Gambar : Hamim Thohari Majdi)

 

Menghadiri akad nikah di dua tempat yang berbeda dalam satu hari, menyimpan cerita menarik, sungguh sangat menarik, cerita tentang kegemaran memancing, "seminggu sekali saya harus memancing" cerita lelaki yang memiliki berat badan 56 kg dengan tinggi badan 165 cm, badan yang ideal tidak terlalu kurus. Setiap hari minggu ia menyempatkan untuk memancing, "kalau hari minggu ada acara, harus mencari ganti hari lain yang longgar, pokoknya harus mancing titik".

Lelaki tua yang telah lolos lima puluh tahun (lolita) menimpali, kalau sudah terbiasa memancing, "rasanya bagaimana begitu kalau tidak memancing" ujarnya, ia lebih senang memancing di malam hari, meski sering digoda dengan kehadiran ular, "yang penting tidak diganggu, pasti tidak akan mengganggu",

Pindah di tempat lain, dimintalah memberi nasihat sebelum akad nikah dilakukan, lazimnya penghulu memberi sekadar khutbah sebagai bekal berumah tangga, namun kali ini nasihatnya menggunakan pola partisipatif, memberikan kesempatan calon mempelai untuk menyampaikan apa yang harus disiapkan ketika menjadi suami.

Berawal dari pertanyaan sebagai penghulu "mas, hobinya apa" setengah ragu dan sedikit slow respon, mengesankan lelaki ini kuatir kalau jawabannya salah. "hobi saya memancing" sambil tersipu dan memandangi sekeliling dan pada akhirnya memarkir pandangannya kepada calon permaisuri yang sudah bersanding di sebelah kiri.

MEREGUK KESABARAN ISTERI

Apa enaknya memiliki hobi memancing tanya selaku penghulu, "melatih kesabaran", jawaban ini seperti biasa dan sudah gesit keluar dari mulut para mancing mania, "tapi kira-kira apa ya maksudnya sabar", calon mempelai ini menyampaikan, bagi seorang lelaki akan memiliki kesabaran tingkat dewa, karenanya para mancing mania tidak begitu banyak cakap, karena terbiasa berdiam diri dan berkomunikasi secara batiniah dengan ikan yang akan menjadi mangsanya.

Calon mempelai lelaki itu sedikit ragu untuk meneruskan nasihatnya, dengan lirih dikatakan "memancing melatih kesabaran,  sejatinya pelatihan kesabaran bagi yang sudah berumah tangga, adalah melatih kesabaran seorang istri" para pengiring memfokuskan tatapan matanya  kepada kedua mempelai sambil termangu dan mengangguk-anggukkan kepalanya.

Betapa tidak, bagi seorang istri yang memiliki pasangan sebagai anggota kelompok mancing mania, selala diuji kesabarannya. Malam yang dingin hanya mampu memandangi guling dan foto kenangan pesta perkawinannya, sementara sang suami berkencan dengan ikan-ikan yang tak tentu keberadaannya.

"Maka salah besar bila memancing adalah melatih kesabaran, kecuali betul-betul mereguk dan melatih kesabaran sang istri"

SEPERTI BERMAIN CINTA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun