Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Study Tour Waktunya Orang Tua Sekolah

25 September 2022   19:39 Diperbarui: 25 September 2022   19:41 2454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata Bahari Lamongan (Sumber Gambar : Dokumen SD QUBA Lumajang)

Orang tua wajib turut serta utamanya ayah dan bunda, beberapa santri (panggilan untuk siswa) ada yang didampingi oleh keluarga besarnya, ayah, bunda, kakek, nenek, adik kakak. Karena bersifat swadana, asyik juga seperti ini dengan mengatakan "senyampang ada kesempatan, saya menyertakan semua anggota keluarga, dengan study tour kami bisa berwisata bareng, biasanya mereka tidak mau kalau diajak rekreasi, karena anak atau demi cucu  kali ini semuanya setuju"

Sebagai bagian dari parenting, maka tugas pendampingan siswa dilimpahkan kepada orang tua atau keluarganya selama rihlah. Harapannya adalah mengetahui bagaimana cara orang tua dalam mengasuh anak-anak mereka. So, mereka akan mempertunjukkan sikap care, penuh kesabaran dan ketelatenan. Pertunjukan ini (baik yang sungguhan atau main peran) bisa menjadi role model dalam pengasuhan selanjutnya.

Sesama wali murid saling memahami, memperhatikan dan dikomentari, inilah salah satu proses parenting yang sangat mahal, ada interaksi asyik sesama wali murid, begitu pula dengan guru, saling mengajari bagaimana mengatasi anak mereka yang tidak mau makan, jalan memisahkan diri dengan orang tuanya dan masalah lain yang muncul secara tiba-tiba.

Para wali murid mendampingi putra putrinya di ZOO & GOA Maharani (Sumber gambar : Dok, SD QUBA Lumajang)
Para wali murid mendampingi putra putrinya di ZOO & GOA Maharani (Sumber gambar : Dok, SD QUBA Lumajang)

ORANG TUA PEMBELAJAR

Bagi orang tua sangat penting mengambil pelajaran ketika rihlah, yaitu melakukan koreksi diri, memperhatikan perilaku anak sendiri dengan temannya, bukan untuk membandingkan, tetapi untuk melakukan review terhadap pola asuh yang diterapkan di rumah.

Memang apa yang sudah dilakukan oleh orang adalah hal yang terbaik untuk buah hatinya, namun karena keterbatasan pengetahuan, tenaga yang hanya sisa dan waktu yang sangat minim, membuat orang tua seperti katak dalam tempurung, bahwa masih banyak pola asuh yang lebih baik untuk bisa dijadikan tambahan amunisi.

Konsep yang disusun oleh Badan Pendidikan dan Pengembangan Yayasan Bahrusysyifa sebagai naungan SD QUBA dalam rihlah ini agar wali murid tidak membuat kesalahn simpulan. Terhadap apa yang dilakukan di sekolah oleh guru sering kali mendapat respon negatif dari orang tua, ketika mendapati buah hati dalam masalah. Maka ajang rihlah harus dijadikan potret bagaimana mengasuh anak dalam pergaulan yang lebih luas, bersama teman yang disenangi, anak-anak yang membenci dan ragam perilaku anak atau orang tua lain.

Maka pada akhirnya study tour atau rihlah adalah ajang wali murid atau orang tua untuk bersekolah, memetik pelajaran dari potret guru, anak, orang tua dan perilaku sosial, sehingga akan mengontrol emosi ketika ada kekurang nyamanan anak di sekolah atau kurang gairahnya guru. Saling melengkapi, berkomunikasi intens dan siap berbenah adalah salah satu ciri orang tua pembelajar.

Bacalah, dalam buku kehidupan

Ada narasi panjang berbeda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun