Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Cara Menghadapi Anak Suka Perhitungan

25 Agustus 2022   00:19 Diperbarui: 25 Agustus 2022   00:34 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Beberapa orang tua merasa kesal atas sikap anaknya yang tidak mudah dimintai tolong, diperintah tidak segera dilaksanakan. Sulitnya minta ampun kalau mau berbagi. Gambaran anak tersebut kategori normal. Karena penilaian orang lain memiliki sudut pandang tersendiri, sehingga ada yang penanggapi secara negatif dan positif.

Dapatlah dimaklumi kekesalan orang, bila dipandangnya secara polos dan mengedepankan kepentingan dan sudut pandang orang tua. Padahal anak tersebut tidak memiliki motif atau modus tertentu. Ia terlahir dengan karakter yang suka perhitungan. Tindakannya didasarkan pada angka-angka, bukan nilai naratif.

PELIT BICARA

Anak suka perhitungan , biasanya diikuti dengan pelit bicara, berkomunikasi secukupnya. Bicara jarang dengan narasi yang panjang, pokok poin saja yang disampaikan.  Pada saat dewasa anak-anak ini tumbuh menjadi orang yang berpikir kuantitaif tentang angka.

Pelit bicara dapat ditemukan di kelas-kelas, di mana guru mata pelajaran matematika, fisika, kimia dan sejenisnya, adalah guru-guru hebat atau siswanya menyebut jenius. Karena super cerdas dalam bidang angka, ketika mengajar guru ini tidak banyak bicara, tangannya melukis angka di papan tulis seperti pesawat jet.

Guru yang suka perhitungan ini memiliki anggapan, bahwa ilmu yang disampaikan kepada siswa adalah hal yang mudah, guru ini bila ditanya oleh siswanya tentang pelajaran yang disampaikan, menjawab "ini sangat mudah, begitu saja tidak faham". Mengukur siswa dengan kapasitas dirinya sendiri.

KECERDASAN LOGIS MATEMATIS

Anak atau seseorang yang suka perhitungan sejatinya adalah mereka memiliki kecerdasan logis matematis. Kajian psikologi sebagaimana dilakukan oleh Howard Gardner mengungkap sisi kompetensi manusia salah satu ranahnya adalah keterampilan dalam mengolah angka untuk senjata hidup dan mencapai kebahagiaan.

Ciri kecerdasan logis matematis yaitu ;

  • Berpikir abstrak. Kata abstrak atau abstraksi dapat dilihat pada awal halaman skripsi, tesis dan disertasi, yaitu gambaran secara ringkas dari isi tulisan yang tebalnya puluhan bahkan ratusan halaman. Anak yang memiliki kecerdasan logis matematis mudah memahami suatu masalah, sangat adaptif dengan apa yang dihadapi dengan cara membangun abstraksi.
  • Berpikir kuantitatif. Cara berpikirnya berdasarkan fakta empirik (yang dapat dilihat dan dinalar), sebagaimana dalam penelitian, salah satu pendekatannya adalah kuantitatif, mengumpulkan data dalam bentuk jumlah, mencari perbedaan jumlah dan akhirnya ada kesimpulan.
  • Berpikir fokus, anak yang memiliki dominasi kecerdasan logis matematis, selalu fokus kepada salah satu masalah, sulit untuk dibelokkan atau dipengaruhi. Maka pada sisi negatifnya, karena terlalu fokus, sehingga mudah pusing, stres dan lemah semangat. Namun intinya bahwa mereka lebih mudah fokus dalam berpikir dan terlihat serius.
  • Intuitif, kematangan berpikir logisnya mampu menghadirkan banyak alternatif dalam memecahkan masalah, ketika memecahkan masalah mampu menghadirkan hal-hal atau informasi yang dibutuhkan. Keyakinannya begitu kuat atas apa yang hendak diputuskan. Alasan logis dan pertimbangan kuantitatif memudahkannya dalam membuat perencanaan strategis dan  rencana jangka panjang.
  • Senang dengan formula atau rumus. Dalam mengurai suatu masalah atau menyusun perencanaan anak yang memiliki kecerdasan logis matematis ini sangat sistematis, mampu mengurutkan dan membuat tahapan, hingga menuju kepada akar masalah dan menguraikan mencari solusi yang paling dekat, solusi yang dibutuhkan dan paling mudah dilaksanakan. Seperti analisa masalah dengan menggunakan pohon masalah
  • Imajinatif matematik. Membayangkan rumus-rumus untuk menikmati hidup adalah bagian dari kecerdasan logis matematis, karena perkembangan ilmu pengetahuan berasal dari imajinasi dan pengembangan rumus yang ada, pekerjaan laboratorium adalah menguji kebenaran dari hipotesa yang ajukan.

Tentu saja ciri-ciri di atas adalah hanya sebagian dari pribadi yang memiliki kecerdasan logis matematis. Karena masih bisa dikembangkan. Sehingga orang tua bisa memahami kecerdasan anak tanpa harus mengeluh pada sisi kekurangan di bidang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun