Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cara Memahami Kebahagiaan Pasangan

10 Agustus 2022   22:13 Diperbarui: 10 Agustus 2022   22:21 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berumah tangga adalah menyatukan pasangan secara dekat dan erat, dari jarak yang jauh, bermula dari sendiri-sendiri, berawal tidak saling mengenali, menyatu seiring dengan efek saling memahami dan saling menerima.

Betapa sebuah rasa terungkap bila tidak ada pemahaman di antara pasangan, memahami berarti menangkap simbul ingin mendekat, ada kesesuaian kriteria atau tanda-tanda  dari yang dicari atau yang diidamkan. Sehingga menjadi yang dipuja dan diinginkan.

Tidaklah  cukup kalau hanya sekadar memahami, apalagi pemahaman yang disimpulkan berdasarkan bahasa non verbal misal melalui tatapan matanya yang menggoda, ringan dalam memberi pertolongan dan seakan-akan sangat perhatian.  Harus ada kata jelas "aku tertarik padamu" atau "aku ingin lebih dekat denganmu" lalu Anda membalas "aku juga"

Selanjutnya, bila kesepahaman telah terucap dan bersepakat, maka harus bisa menerima keadaan pasangannya, termasuk di dalam rumah tangga, ketika sudah menentukan waktu pelaksanaan nikah, lalu akad dilangsungkan, sejatinya adalah bentuk penerimaan dari kedua pasangan dan kedua keluarga pasangannya atas apa yang melekat di antara pasangan, jiwa dan raga.

Maka hal yang diinginkan dari kesepahaman dan penerimaan adalah adanya rasa bahagia, dari sosok yang dipuja, baik suami ataupun istri, ada magnit yang kuat daya tariknya,  sehingga bersama pasangan melahirkan kebahagiaan.

SENANG

Sepanjang peradaban umat manusia, seseorang melakukan sesuatu, karena senang dengan sesuatu yang dilakukan. Misal ada seseorang yang sedang memancing, berarti orang tersebut senang bila melakukan mengulurkan kail ke air, berharap ada ikan yang tertarik pada umpannya.

Tanda seseorang senang dengan apa yang dilakukan, yaitu dilakukan berulang-ulang, seperti orang yang suka mancing, walau sedikit hasil pancingannya, bahkan tidak dapat, namun esok hari diulang pergi ke kolam pancing, bahkan bisa jadi rutin.

Namun bagi orang yang tidak ada rasa senang, tidaklah memiliki ketertarikan. Seorang yang tidak tertarik dengan memancing, maka ketika ada seseorang mengajaknya memancing, hanyalah keterpaksaan atau sekadar ingin membahagiakan yang mengajak.

Perhatikanlah respon pasangan anda terhadap sikap anda dan apa yang anda suguhkan kepadanya.  Walaupun pasangan Anda berpura-pura senang, pun pada suatu ketika akan menolak atau menyatakan tidak senangnya dengan bahasa non verbal. Misal hanya menyantap sedikit, renspon sangat dingin atau diam seribu bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun