Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Love

Selamat Datang di Gerbang Perkawinan

9 Agustus 2022   15:51 Diperbarui: 9 Agustus 2022   15:57 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Tibalah pasangan suami istri di gerbang perkawinan, memasuki dunia baru atau disebut dengan hidup baru, sehingga banyak   ucapan kepada pengantin baru "selamat menempuh hidup baru, semoga bahagia" atau istilah yang sekarang lagi ngetren adalah "selamat, semoga SAMAWA"

Hidup baru, lebih tepatnya kebiasan baru bagi pengantin di awal perkawinan, untuk melakukan adaptasi birahi, penumpahan libido. Sehingga kesempatan yang paling dinantikan adalah malam pertama, sebuah malam penuh misteri untuk mengarungi samudera, menebak jawaban teka teki yang selama ini dibayangkan serta orientasi.

MEMBUKA LIFE MAPPING

Bagi perkawinan yang terencana, menempuh hidup baru adalah menjalan rencana-rencana yang sudah disusun bersama pasangannya, suami istri sudah sepakat untuk melakukan hal-hal yang mejadi komitmen bersama, ini boleh itu jangan, begini saja jangan begitu dan lainnya. Karenanya segera dibuka life mappingnya, sebagai kompas kehidupan keluarga.

Respon atau sikap pada masa ini akan mempengaruhi keberlangsungan dalam berumah tangga, ketegasan dibutuhkan sebagai penguat sikap. Walau dalam suasana romantisme, kedua pasangan suami istri harus menciptakan simbul-simbul komunikasi, sehingga komunikasi baik verbal ataupun non verbal memiliki makna yang jelas dan ditangkap secara tepat.

Membuka  peta kehidupan yang telah tersusun, tegaskan ulang hal-hal yang termuat di peta, tetap dilaksanakan atau diubah, dilakukan sekarang atau pada masa yang akan datang. Pengkajian ulang bersama ini diperlukan untuk meneguhkan. Karena suasanya sudah berbeda ketika masa ta'aruf dan pasca akad nikah yang melimpah dan memikul tanggung jawab.

ORIENTASI PASANGAN

Berada dalam dunia baru dibutuhkan orientasi lapangan, pengenalan terhadap pasangan masing-masing, keluarganya, lingkungannya bahkan pada ruang-ruang yang didiami. Hal yang paling serius didalami adalah karakter dan kebiasaan para penghuni rumah, bila tinggal bersama mertua atau lainnya.

Para pengantin baru, biasanya sangat pasif dalam interaksi sosial, sikap ini boleh dan sah-sah saja, asal jangan kontradiksi dengan sikap asli, karena bisa menimbulkan konflik dan ketidak percayaan, beda diucap dengan yang dilahirkan.

Menutup diri berlebihan, bisa mencelakaan diri sendiri, karena respon dari pihak lain berangsur kurang, bahkan enggan. Terlalu terbuka juga kurang baik, karena akan masuk angin dari penilaian orang yang ditemui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun