Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Jodoh Cermin Masa Depan

6 Agustus 2022   23:45 Diperbarui: 6 Agustus 2022   23:50 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keseriusan membangun rumah tangga, dimulai dari gerbang perkawinan dan salah satu syarat pentingnya adalah sudah ada pasangan ata ketemu jodohnya.  Salah satu misteri dalam kehidupan adalah jodoh (pasangan hidup), betapa banyak yang sudah bersanding saat masih ta'aruf (pacaran) dan putus tidak sampai ke jenjang perkawinan, akad nikah sudah dilaksanakan dan rumah tangga terbentuk,  lalu perceraian terjadi ada yang di awal perkawinan, ketika sudah punya anak, punya cucu dan di penghujung usianya.

Rona keluarga bukanlah menjadikan surut nyali dalam memburu pasangan untuk dijadikan pasangan hidup, tetapkan jalani kodrat kemanusiaan yang diwajibkan dan membutuhkan berumah tangga, karena yang berhasil dalam berumah tangga, jauh lebih banyak dari pada berguguran sebelum dipanen, seperti banyaknya pepohonan di hutan belantara, di banding buah dan bunganya.

JODOH CERMIN DIRI

Hal yang menarik dalam berburu jodoh, ketika kriteria sudah ditentukan, wal hasil yang di dapatkan ada yang tidak. Maka perjodohan sebagai upaya memperbaiki keturunan dan nasib, perlu mengaca diri, menimbang kepantasan.

Seperti apa jodoh seseorang? Jawabnya tidak jauh dari sifat dan sikap orang tersebut, atau sebaliknya sifat seseorang dapat dilihat dengan siapa sekarang dia berumah tangga, sebagaimana Allah Firmankan dalam surat An-Nur ayat ke-26 yang artinya :

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula). Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga),"  

Dalam prakteknya baru disadari bahwa, seseorang yang telah mempesona hatinya, sebagai orang yang didamba, pada akhirnya adalah satu gelombang dan satu pikiran. Seseorang mengagumi kekasihnya karena ada kemiripan hobi, cara berpikir, bagaiamana ia berpakaian dan lainnya.

Sekali lagi untuk mengetahui jati diri seseorang dapatlah dilihat pasangannya, karena keduanya tgidak jauh perbedaan karakteristiknya.

JODOH CERMIN MASA DEPAN

Sebagaimana dilansir https://www.orami.co.id/magazin, Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Association for Psychological Science, diungkapkan bahwa bahwa pilihan pasangan hidup akan memprediksi hasil kehidupan seseorang, mulai dari kepuasan dalam hubungan hingga kesuksesan dalam berkarier.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun