Mohon tunggu...
Abdul Hamid Al mansury
Abdul Hamid Al mansury Mohon Tunggu... Ilmuwan - Apa aja ditulis

Santri Darul Ulum Banyuanyar Alumni IAI Tazkia Wasekum HAL BPL PB HMI 2018-2020 Ketua Bidang PA HMI Cabang Bogor 2017-2018

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Sampang dan Kekerasan Politik

26 November 2024   10:10 Diperbarui: 26 November 2024   10:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Penganiyaan di Katapang Laok, Ketapang, Sampang (Sumber: Tribun Bogor, tribunnews.com)

Tepat sepuluh hari (Minggu, 17/11/24) menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 Madura tepatnya di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang digegerkan dengan tragedi penganiayaan terhadap salah satu saksi Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Calon Wakil Bupati Nomor urut 2 Slamet Junaidi - Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh). 

Korban mengalami luka bacok yang sangat serius akibat senjata tajam jenis celurit. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat namun nyawanya tidak tertolong.

Penganiayaan tersebut diduga kuat bermotif politik. Bagaimana tidak, Surya Noviantoro selaku Ketua Tim Pemenangan Jimad Sakteh menjelaskan bahwa insiden penganiayaan bermula ketika paslon tersebut mengunjungi kediaman seorang tokoh agama dilokasi kejadian. Ketika kunjungan berlangsung sempat terjadi penghadangan oleh sekelompok orang. Kemudian setelah bernegosiasi, akhirnya paslon tersebut dapat diamankan dan keluar dari lokasi.

Namun, beberapa saat setelah Paslon Jimad Sakteh keluar dari lokasi, insiden yang mencoreng wajah demokrasi ini terjadi ketika sekelompok orang bersenjata tajam jenis celurit mengeroyok Jimmy Sugito Putra, saksi sekaligus pendukung Paslon Jimad Sakteh.

Melihat insiden yang menewaskan satu korban jiwa nampak nyata didepan mata kita bahwa politik kekuasaan telah mengalahkan kamanusiaan. Seharusnya kemanusiaan diatas politik. Padahal sudah jelas dalam sila kedua Pancasila yaitu sila kemanusiaan (humanity), sila ini tepat berada dibawah sila ketuhanan dan berada diatas sila persatuan, demokrasi, keadilan apalagi hanya kepentingan politik kekuasaan.

Dengan demikian, benar apa yang telah diungkapkan oleh Presiden ke-4 Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), beliau mengatakan: "yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan". 

Begitu besar dosa seseorang yang telah menghilangkan nyawa orang lain sebagaimana firman Allah SWT...barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain,atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Dan barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia... (QS. Al-mai'dah: 32)

Disinilah diperlukan pendidikan politik dan kesadaran hidup berdemokrasi. Namun, pendidikan politik dan demokrasi harus juga disertai dengan pembangunan manusia dan kesejahteraan masyarakat. Karena tidak mungkin manusia disuruh belajar dalam keadaan lapar.

Kabupaten Sampang merupakan kabupaten dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) paling rendah dan tingkat kemiskinannya paling tinggi se Jawa Timur.  Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang (Desember, 2023) IPM di Kabupaten Sampang hanya mencapai 66,19. Sedangkan dari sisi data kemiskinan menurut BPS Jawa Timur, 2024 kemiskinan di Kabupaten Sampang mencapai 20,83 persen atau mencapai 214,32 ribu jiwa.

Tentunya melakukan hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan usaha keras dari berbagai pihak (stakeholders) yang diantaranya adalah keluarga, lembaga pendidikan dan pemerintah. Tiga unsur tersebut merupakan unsur utama sebagaimana terekam dalam falsafah orang Madura "Bhabhu' (Ibu), Bhuppa' (Bapak), Ghuru (Kiyai/Guru), Rato (Raja/Pemerintah)". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun