Mohon tunggu...
Hamid Anwar
Hamid Anwar Mohon Tunggu... Administrasi - PNS Kelurahan

Pegawai kantor yang santai, sambil mengelola blog pribadi http://hamidanwar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Film

Belajar Kesetiaan dari Wolf of Wallstreet (2013)

20 Februari 2019   14:04 Diperbarui: 20 Februari 2019   14:17 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wolf of Wallstreet (imdb)

(Spoiler alert)

Wall Street, pasar saham utama Amerika Serikat boleh jadi merupakan salah satu impian orang menuju kesuksesan secara finansial. Kantor yang megah, kehidupan yang mewah, dan pakaian yang necis bisa jadi buktinya. Pegawainya tampak berwibawa. Setidaknya itu yang terlihat di luar. Namun di dalamnya, berbagai kelicikan, kebusukan serta gaya hidup hedon jelas terlihat dari film Wolf of Wall Street yang tayang kira-kira lima tahun silam.

Jordan Belfort (Leonardo diCaprio) mulanya merupakan seorang pegawai di salah satu kantor bursa saham di Wallstreet. Sejauh ia bekerja, bisa dibilang ia cukup sukses hingga kesuksesan kantornya secara tiba-tiba runtuh saat peristiwa Black Monday (Oktober 1987) yaitu peristiwa crash keuangan dunia yang membuat nilai saham anjlok seanjlok-anjloknya.

Di tengah keputusasaan, istrinya bahkan harus menjual cincin kawinnya untuk bertahan hidup. Hingga datang sebuah informasi lowongan kerja di sebuah kantor saham kecil bernama Aerotyne di Long Island. Dengan iming-iming komisi 50 % dari penjualan, ia lantas mendatangi kantor tersebut dan mendapati pegawainya dalam keadaan santai, pakaian kasual dan dengan kantor yang seadanya. Saham yang dijual hanya bernilai kecil-kecil saja dengan peralatan sekedarnya. Dicatat di kertas.

Berkat pengalaman kerjanya, Belfort menawarkan saham kepada customer dengan bahasa yang sangat meyakinkan, salah satunya bahkan menyebut kantornya adalah kantor besar. Dan yang terjadi adalah terjadi deal besar-besaran sehingga teman-temannya terdiam dan takjub atas apa yang diperbuat Belfort.

Setelah mulai mapan, ia dan teman-temannya membentuk sebuah kantor kecil dengan menyewa sebuah garasi. Mulailah mereka beraksi bekerja dengan tata kerja yang telah diajarkan oleh Belfort. Tidak butuh waktu lama, berkat keahlian speaking yang bagus, kantor mereka langsung menjadi salah satu kantor terbaik dan terbesar di Wall Street bernama Stratton Oakmont. Banyak karyawan akhirnya bekerja padanya.

Saat-saat briefing kantor adalah saat yang sangat menakjubkan. Bukan hanya meeting di sebuah ruangan, namun Belfort justru mengambil posisi berdiri di panggun dengan mic nya dan mulailah ia menjadi bak seorang motivator gila, yang lantas disoraki seluruh karyawan dengan segala kegilaannya.

Ia dan teman-teman dekatnya adalah orang-orang yang sangat kaya atas penghasilan kantornya. Kehidupan serba duniawi turut mewarnai hari-hari mereka. Mulai dari drug, narkoba, hingga seks bebas yang sangat liar. Bahkan mereka menjadwalkan berpesiar mewah dengan menyewa EO mahal lengkap dengan gadis-gadis penghiburnya.

**

Ditengah keglamoran hidup itu, datanglah seorang Naomi Lapaglia (Margot Robbie) yang seketika membuat kehidupan asmara Belfort melenceng. Melihat kemolekan dan kecantikan Naomi, ia berselingkuh hingga akhirnya menceraikan istri sahnya. Dari sinilah awal bencana dimulai.

Kegiatan Stratton Oakmont yang tidak sepenuhnya legal (banyak terjadi kebohongan dan penggunaan dana yang tidak semestinya) memancing FBI untuk menelusuri lebih jauh. Belfort dengan kekayaannya berusaha menyuap para penyidik namun tidak berhasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun