Mohon tunggu...
Hamid Anwar
Hamid Anwar Mohon Tunggu... Administrasi - PNS Kelurahan

Pegawai kantor yang santai, sambil mengelola blog pribadi http://hamidanwar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Banyak Jalan Menuju Solo

28 Februari 2018   14:47 Diperbarui: 7 Maret 2018   11:23 1977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deg! Lemas rasanya ketika saya melihat papan pengumuman yang tertera di depan loket penjualan tiket langsung di Stasiun Semarang Poncol, beberapa saat yang lalu menjelang hari kasih sayang. Pengumuman itu berbunyi "Mohon Maaf Tiket Kereta Api Kalijaga Tujuan Solo Balapan Hari Ini Habis".

Tidak habis pikir, karena beberapa tahun silam saat kereta ini diluncurkan, gerbong nyaris tak berpenghuni. Kami bahkan bisa bersantai hingga tidur-tiduran. Berasa memiliki gerbong seorang diri. Tapi kini, hal itu ternyata tak bisa lagi ditemui. Sejak diturunkannya tiket KA Kalijaga dari 25,000 menjadi 10,000,- , okupansi kereta ini melejit. Sangat -- sangat worth it memang, daripada naik bis seharga 30,000,- tentu naik kereta api dari Semarang ke Solo melewati jalur kereta api tua dengan tiket yang sedemikian murah adalah pilihan yang menggiurkan, terutama bagi mahasiswa dan pekerja kantoran yang ingin pulang kampung di akhir pekan.

Saya langsung mengubah rencana perjalanan sedemikian rupa. Dengan melihat jadwal pemberangkatan kereta api, akhirnya dengan sedikit terpaksa saya menebus tiket kereta Ambarawa Ekspress tujuan Cepu yang akan berangkat sebentar lagi. Iya, sedikit terpaksa karena harga tiketnya 7,5 kali lebih mahal dari kereta Kalijaga tadi.

"Nggak apa-apa, yang penting kita tidak mengecewakan hati si kecil, Dayu yang memang sudah kegirangan sedari rumah tadi pingin naik kereta api" ucap saya menenangkan istri saya sembari kereta melaju lambat meninggalkan Stasiun Poncol.

**

Di sela-sela pekerjaan saya sebagai pegawai kantor kelurahan, tentu saya tidak ingin menghilangkan kesempatan berjalan-jalan bersama keluarga kecil saya. Mumpung Dayu masih kecil. Kalau sudah besar nanti, mungkin ia akan lebih memilih jalan-jalan sama teman-temannya. Sudah menjadi kesepakatan saya dengan istri, kami akan tetap berjalan -- jalan setahun dua kali, meskipun tujuannya dekat-dekat saja. Yang penting bisa menambah kehangatan keluarga.

Si kecil, mulai bisa kami ajak jalan-jalan baru dua tahun belakangan ini. Dulu, ia kami ajak ke Jepara di awal tahun dan kami ajak mengunjungi Museum Kartini di tengah tahun. Melalui kegiatan itu, keceriaan di tengah keluarga kami selalu terbangun. Sumpek dengan pekerjaan kantor, juga istri pasti sudah bosan setiap hari mengurusi anak dan rumah tangga, maka jalan-jalan rutin harus tetap berjalan untuk mengimbangi kesehatan jiwa. Kalau kata anak zaman now, biar nggak kurang piknik.

**

Tujuan kami kali ini hanya ke Solo. Dari tempat tinggal kami di Ungaran, sebenarnya bisa ditempuh dengan mudah naik bis atau kendaraan pribadi paling lama dua jam. Tetapi khususon kali ini memang salah satu tujuannya adalah mengajak Dayu naik kereta api untuk pertamakalinya. Rugi nggak apa apa karena kebahagiaan anak adalah kebahagiaan kami juga.  

Terbukti, Dayu terlihat begitu senang naik kereta api. Di dalam gerbong ia berlari-larian, dan melihat pemandangan sawah di pinggir lintasan kereta seraya memanggil-manggil "Pak Tani.. Pak Tani.. " ujarnya kegiarangan.

Awalnya saya berpikir singkat bahwa Cepu ada di dekat Solo. Tapi setelah berada di dalam kereta dan browsing-browsing, saya baru sadar bahwa jarak kedua kota itu cukup jauh dan transportasinya juga terbatas. Berhubung kami membawa balita, kami harus berfikir matang dan akhirnya setelah kurang lebih empat puluh lima menit berada di kereta api, kami memutuskan turun di Stasiun Ngrombo, Grobogan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun