Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Semarak Ramadan Tak Pudar di Tengah Pandemi Corona

27 April 2020   20:29 Diperbarui: 27 April 2020   20:34 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjaga jarak saat shalat (foto dari sumut.idntimes.com)

Shalat taraweh tetap dilaksanakan, suara tadarus al-qur'an masih menggema di kampungku. Suasana bulan ramadhan tetap terasa sebagaimana biasanya. Walaupun sekarang semua sedang galau di tengah pandemi Corona.

Bukan berarti kampung kami tak menaati peraturan pemerintah tentang larangan berkumpul dan social distancing, tolong jangan berpikir negatif dahulu. Kampung kami berusaha menjalankan berbagai ibadah di bulan puasa dengan masih berpedoman pada pencegahan penyebaran virus Corona. Dengan begitu ibadah tetap jalan, virus Corona tak bisa seenaknya menyerang.

Misalnya untuk shalat taraweh, takmir masjid sudah menyiapkan antiseptic untuk cuci tangan. Biasanya para jamaah memakainya saat datang dan setelah shalat, kecuali jamaah yang wudhunya di Masjid. Biasanya mereka memakai antiseptic pada waktu pulang saja.

Selain itu shaf jamaah shalat juga diberi jarak kurang lebih satu meteran. Di sini peran imam shalat dan jamaah sangat erat untuk saling mengingatkan. Untuk sementara tradisi salaman setelah shalat juga ditiadakan, untuk menghindari penyebaran virus Corona tentunya. Dan tak lupa takmir juga selalu menjaga kebersihan masjid.

Dengan berbagai persiapan di atas, maka kami bisa tetap mengadakan shalat taraweh di bulan ramadhan dengan tenang. Oya ada satu lagi, yang diperbolehkan shalat jamaah hanya warga lingkungan masjid saja, untuk warga luar tidak diperkenankan mengikuti shalat jamaah.

Untuk tadarus al-qur'an lebih mudah lagi. Karena yang mengikuti tadarus ini para remaja masjid secara bergantian. Tentu dengan memperhatikan jarak saat duduk, antara pembaca dan anak-anak yang menyimak bacaan tadi. Dengan speaker masjid maka lantunan ayat al-qur'an tadi bisa didengarkan bersama dan membuat suasana ramadhan lebih semarak.

Ibadah yang lain masih bisa juga kita lakukan seperti i'tikaf di masjid. Tentu dengan catatan masjid di lingkungan masing-masing. Memperbanyak amal shadaqah, apalagi di tengah pandemi Corona ini banyak saudara kita yang sangat membutuhkan. Menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur tentu saja bisa dilakukan. Dan masih banyak ibadah-ibadah sunnah puasa yang bisa kita lakukan.

Pada intinya saya berharap bulan ramadhan tahun ini tetap semarak layaknya bulan puasa sebelumnya. Adanya pandemi Corona jangan dijadikan alasan untuk bermalas-malasan apalagi enggan beribadah. Tentu saja tetap berpegang teguh pada aturan pencegahan virus Corona dan tidak menyepelekannya.

Tetap sabar dan semangat dalam ibadah di bulan ramadhan. Kalau ibu Kartini Bilang habis gelap terbitlah terang, maka habis puasa akan ada lebaran. Tentunya habis pandemi Corona kita jalin lagi persaudaraan. Selamat menunaikan ibadah puasa kawan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun