Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bank Sampah Untuk Gunung Semeru

29 Juni 2015   09:07 Diperbarui: 29 Juni 2015   09:07 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sampah menggunung di Semeru (image from: www.aktual.com)" ][/caption]

Masa liburan seperti ini merupakan moment yang sangat pas untuk jalan-jalan. Salah satu liburan plus jalan-jalan yang sedang keren adalah mendaki gunung Semeru. Sensasi gunung semeru sangat diminati oleh kaula muda sekarang ini, banyak yang bilang kalau belum mendaki ke semeru belumlah keren. Selain pemandangan alam yang memukau dan masih belum terjamah, pesona Semeru sangat menanjak saat ada film 5 cm yang mengisahkan perjalanan mendaki salah satu gunung tertinggi di Indonesia ini.

Bulan Juni-Agustus merupakan salah satu puncak paling ramai orang mendaki, apalagi kalau sudah mendekati hari kemerdekaan tanggal 17 agustus sudah pasti para pendaki akan berbondong-bondong ke Semeru demi kebanggaan bangsa. Semangat yang luar biasa memang, namun ada satu masalah kronis yang selalu hadir saat para pendaki ini beraksi dan belum terpecahkan sampai sekarang. Apa masalah itu??? Yaa tentang kesadaran membuang sampah. Tidak jarang setelah musim mendaki selesai banyak media akan menyorot masalah yang satu ini. Buktinya setiap tahun kesadaran pendaki membuang sampah belumlah berubah bahkan kemarin di medsos ada komentar yang memprihatinkan. Seorang pendaki membuang sampah sembarangan dengan beralasan telah membayar biaya masuk ke pendakian dan menyuruh para pengelolalah yang harus membersihkan.

Pendapat tersebut sebenarnya tidak mutlak salah, pengelola seyogyanya memang memberikan fasilitas masalah sampah namun tanpa adanya kepedulian para pendaki hasilnya tetap saja banyak sampah yang mengotori alam di Semeru. Nah bagaimana solusinya ??? mari kita pikirkan bersama, dari saya yang jelas kesadaran pendaki harus terus ditingkatkan, kita harus ingatkan bahwa prinsip utama pendaki adalah melestarikan alam dan bukan malah merusaknya dengan sampah. Kedua adalah pihak pengelola untuk menyediakan tempat sampah yang memadai sekalian beri kantong sampah gratis pada para pendaki saat membayar registrasi masuk, bisa kan harganya juga ndak mahal.

[caption caption="porter sebagai salah satu penggerak kebersihan gunung semeru (Image from:bernafasdijogja.wordpress.com)" ]

[/caption]

Solusi terakhir yakni membuat stasiun daur ulang di kawasan semeru atau minimal Bank sampah di sana. Fungsinya untuk apa?? Jelas adanya bank sampah akan menarik minat para pendaki dan warga sekitar semeru untuk memungut sampah yang berserakan. Bayangkan sekelompok pendaki beranggotakan 6 orang pasti bisa membawa beberapa sampah yang bisa ditukarkan di Bank sampah plus menghasilkan uang. Atau kita bisa maksimalkan jasa para porter, porter wajib memiliki rekening bank sampah nah anggap saja para pendaki membawa sampah mereka sebagai tip tambahan untuk para porter kan lumayan. Walaupun uangnya tidaklah besar tapi manfaat untuk alam yang bebas sampah sangatlah besar. Setuju??? Silahkan kalau ad aide yang lain tulis di bawah yaa..hehehwe

Foto diambil dari bernafasdijogja.wordpress.com dan www.aktual.com thanks.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun