Mohon tunggu...
Hamdan Yuapi
Hamdan Yuapi Mohon Tunggu... Freelancer - Pribadi

Membiasakan menulis setiap hari dan membiasakan baca buku sampai tamat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langkah Kaki yang Mendung

4 Oktober 2021   23:57 Diperbarui: 5 Oktober 2021   00:04 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Langit mendung bersama gerimis mengiringi pagi harinya, pintu kaca yang masih terkunci perlahan dibukanya. Satu persatu mesin dan peralatan lainnya mulai dinyalakan, pagi itu pikirannya belum sepenuhnya tenang. Bayangan lelaki tua yang ditemuinya masih tersisa dalam pikiran. 

Dua orang peseda menyimpan sepedanya, keduanya melangkah masuk memesan minuman yang satu pesan kopi dan satu lagi coklat. Lalu memilih tempat duduk diluar yang langsung menyentuh dengan hijaunya tanaman hias.

Murid-murid sekolah satu persatu keluar dari kelas. Mereka berlari untuk sekedar melepas diri dari pusingnya pelajaran sekolah. Belajar langsung dengan daring tiada bedanya pendidikan dengan sistemnya terasa membebani. Minggu-minggu ini guru yang sudah lama mengabdi mencoba peruntungannya agak hidup lebih baik. Tes p3k walau statusnya masih kontrak paling tidak uang yang didapat bisa lebih banyak

Lagu dengan dentuman yang semangat terdengar dari sisi kiri dan kanan. Suasana kedai seolah hidup dengan lagu-lagu barat berbahasa inggris, kalau sore kebanyakan permintaan lagu yang diputar dari boyband dan penyanyi korea. Anak remaja memang cinta gila dengan boyband Korea . 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun