Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Efek Positif "Begibung" di Tengah Kenaikan Harga BBM

6 September 2022   16:12 Diperbarui: 6 September 2022   16:36 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah mendengar istilah "Begibung" terutama jika berkunjung ke Lombok? Begibung secara bebas dapat disandingkan dengan makna bergotong royong. Akan tetapi, jangan dipukul rata dengan bergotong royong dalam segala hal, misalnya kerja bakti, saling bantu dalam persiapan acara, dan sejenisnya. Jangan. Begibung ini lebih pada bergotong royong dalam menghabiskan makanan secara bersama-sama. Alias makan bersama.

Makan bersama biasanya dilakukan dengan berkumpul. Dapat membentuk lingkaran atau berbaris. Jika wadah penampung makanan berbentuk bundar, misalnya dulang (mirip tampah beras yang dilengkapi penutup dari anyaman) maka orang-orang biasanya berkumpul membentuk lingkaran. Sebaliknya, jika wadah tempat makanan berupa daun pisang, maka orang-orang akan duduk berbaris mengikuti bentuk daun pisang.

Makanan disusun dengan cara nasi diletakkan di bagian tengah dan diikuti lauk pauk di sekelilingnya. Masing-masing orang menyuap makanan dengan tangan dan tidak memiliki batasan antara orang yang satu dengan yang lainnya. Ketika makan, terkadang diselingi obrolan dan canda tawa.

Makanan-makanan yang ada, seringkali dibawa masing-masing orang. Akan tetapi tidak untuk dinikmati sendiri, melainkan dimakan bersama, meskipun tiap-tiap orang membawa jenis makanan yang berbeda. 

Dalam begibung, kebersamaan adalah nomor satu. Jadi, meskipun kemampuan mengeluarkan makanan berbeda-beda, baik dari segi nutrisi, jumlah, maupun harga, itu tidak mengurangi kebersamaan dalam begibung.

Tradisi ini, diyakini bermanfaat dalam mempererat persaudaraan dan membantu meringankan beban bersama. Kebutuhan nutrisi dipikul bersama-sama tanpa membeda-bedakan kemampuan mengeluarkan makanan.

Bahan bakar minyak (BBM) naik mengejutkan setelah tiga hari sebelumnya batal. Masyarakat tidak sempat panik untuk bergerombol di pom pengisian BBM barang semenit sebelum harganya naik. 

Harga BBM yang semakin mahal ini tentu akan mengerek naik harga kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat. Terutama dari segi pemenuhan nutrisi. Masyarakat berpenghasilan rendah dan belum memiliki pekerjaan akan terjepit dan sulit memenuhi kebutuhan nutrisi yang cukup.

Di tengah situasi seperti ini, begibung dapat memberikan efek positif bagi masyarakat kurang mampu. Kebutuhan nutrisi dapat dipikul bersama-sama. Selain itu, dapat memupuk rasa persaudaraan dan persatuan untuk memilih pemimpin yang pro wong cilik di masa yang akan datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun