Mohon tunggu...
HAMDAN
HAMDAN Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen

Bekerja sebagai Dosen di IAIN Takengon

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perbekalan Terbaik Itu Bernama Takwa

30 Mei 2020   12:42 Diperbarui: 30 Mei 2020   12:43 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada waktu kecil ketika penulis dilepas oleh orang tua sewaktu tamat madrsah tsanawiyyah di salah satu desa di Kabupaten Aceh Tengah,kemudian penulis melanjutkan kemadrasah aliyah di pesantren di pusat kota  Kabupaten Aceh Tengah,sebelum beranggkat mondok orang tua akan mempersiapkan segala sesuatu berupa perbekalan-perbekalan yang sangat diperlukan oleh penulis;Begitu juga dengan kita sewaktu akan merencanakan berpergian kesuatu tempat tentunya akan mempersiapkan perbekalan secukupnya.

Mempersiapkan bekal yang cukup serta memadai adalah suatu keharusan dan juga suatu keniscayaan dalam melakukan suatu perjalanan yang akan kita lakukan jika kita menginginkan perjalanan kita menyenangkan dan tidak menemui kesulitan,dan semakin jauh perjalanan yang akan kita lakukan maka persiapan dan perbekalan yang akan siapkan tentu saja semakin besar.

Pada dasarnya kehidupan adalah satu perjalanan yang panjang,semenjak kita mengarungi kehidupan dari alam roh,kemudian beranjak ke alam kandungan,kemudian beranjak kelam dunia kemudian meninggalkan alam dunia menuju alam kubur lalu menujubke alam  padang makhsyar kemudian akan berakhir pada tujuan yang abadi surga dan juga neraka.

Dalam perjalan yang panjang tersebut kehidupan dunia adalah satu tempat yang strategis dan sangat menentukan dalam perjalanan panjang ini,dalam arti dalam perjalanan kedepannya didunia inilah sebagai tempat  persiapan yang paling menentuka bagi perjalanan selanjutnya yaitu padang makhsyar hingga menuju ketempat abadi apakah surga maupun neraka;

dunia dalam bahasa Indonesia adalah satu istilah yang diambil dari bahasa Arab yangmerupakan isim tafdil yang berarti dekat,dalam arti jika kita kaitkan dengan persiapan bekal yang akan dilakukan bisa dimaknai dekat dengan kebaikan dan rahmat maupun dekat kepada azab dan keburukan.;jika sesorang menyiapkan perbekalan yang baik dan cukup maka dia sangat dekat dengan kebaikan dan rahmat,namun jika tidak mempersiapkan perbekalan dengan baik dia akan dekat juga azab.

Ketika suatu kelompok manusia yang diwajibkan kepada mereka untuk berangkat kesuatu tempat untuk beberapa waktu serta waktunya sudah ditetapkan;kelompok manusia tersebut ada yang benar-benar menyadari bahwa akan tiba masanya untuk berangkat sehingga mereka akan benar-benar menyiapkan perbekalan yangcukup dan memadai untuk perjalan tersebut,sebagian akan melupakan kewajiban untuk mempersiapkan perbekalan sementara sebagian mempersiapkan perbekalan sekedarnya saja.

Dalam sati nilustrasi yang menarik dai sejuta umat.K.H.Zainuddin.M.Z pernah mengilustrasikan bahwa kehidupan dunia diibaratkan dengan satu perjalanan penumpang sebuah kapal yang besar dengan membawa sekelompok manusia,dimana kapal besar tersebut mampir kesebuah pulou yang indah, nakhoda mengakatakan kepada para penumpang bahwasanya kita akan akan mampir kepulou ini hanyalah sebentar,u

ntuk mengambil perbekalan setelah itu kita akan melanjutkan perjalanan yang panjang ini,diharapkan kepada para penumpang untuk tidak terlena dengan keindahan pulou tersebut;namun ketika nakhoda kapal meniupkan terompet bahwa kapal akan segera berngkat ternyata hanya sedikit yang benar-benar naik kapal dengan perbekalan yang didapat dari pulou tersebut,kebanyakan tinggal terlena dipulou nan indah tersebut.

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar,beliau berkatabahwa pada suatu hari Rasulullah pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda,"jadilah engkou di dunia seperti orang asing atau musafir."Ibnu Umar berkata"jika engkau berada pada sore hari maka janganlah menunggu datangnya pagi,maka jika engkou berada  pada pada pagi hari maka janganlah menunggu sorehari .Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati.''(H.R.Bukhari).

Dalam hadits tersebut pada dasarnya mengandung banyak pelajaran diantaranya adalah haruslah menganggap bahwa kehidupan dunia hanya satu persinggahan sementara yang akan berangkat ketika waktu didunia ini akan berakhir,dengan adanya seseorang memegang prinsip seperti itu maka seseorang tersebut akan mempersiapkan perbekalan-perbekalan yang memadai untuk perjalanan yang panjang.

Kehidupan dunia adalah sangat indah dan juga dipenuhi oleh beragam jebakan-jebakan yang penuh keindahan,sehingga ada berapa banyak orang-orang yang baik terjebak dalam pelukan keindahan dunia yang melenakan yang menyebabkan orang-orang tidak menyadari hakikat kehidupan dunia sebagai tempat persinggahan yang hanya berhenti sejenak untuk mencari perbekalan yang cukup untuk melakukan perjalanan yang panjang berikutnya agar dalam perjalanan berikutnya memiliki perbekalan yang memadai sehingga tidak menemukan kesulitan dan kesukaran.s

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun