Mohon tunggu...
HAMDAN
HAMDAN Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen

Bekerja sebagai Dosen di IAIN Takengon

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Solusi Selalu Ada bagi Muttaqin

29 Mei 2020   11:31 Diperbarui: 29 Mei 2020   11:48 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bin Al-khattab radiya Allahu anhu yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari nomor hadits 2272 dan juga Imam Muslim nomor hadits 2743 ada sebuah riwayat yang sangat menggunggah hati yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW:

Berangkatlah tiga orang dari orang sebelum kaliaan kesuatu tempat.Suatu saat mereka terpaksa  mampir bermalam di suatu goa, kemudiaan merekapun memasukinya.Tiba-tiba jatuhlah sebuah batu besar dari gunung lalu menutup goa tersebut dan mereka di dalamnya.Mereka berkata bahwa tidak ada yang dapat menyelamatkan mereka semua kecewali jika mereka semua berdoa kepada Allah dengan menyebutkan amal kebaikan mereka.

Kemudian salah seorang mereka berkata," ya Allah,aku mempunyai dua orang tua yang sudah sepuh dan lanjut usia.dan aku tidak pernah memberikan minum susu pada malam hari kepada siapapun sebelum memberi minum susu kepada kedunya.Aku lebih mendahulukan mereka berdua dari pada keluarga dan budakku.kemudian pada suatu hari aku mencari kayu di tempat yang jauh ketika aku pulang ternyata mereka berdua telah terlelap tidur.

Akupun memerah susu dan aku dapati mereka sudah tertidur,akupun enggan memberikan susu yang aku perah tersebut kepada keluargaku.sehingga aku menunggu mereka bangun ternyata mereka bangun pada pagi hari,dan gelas susu masih di tanganku.selanjutnya minuman tersebut aku minumkan kepada mereka berdua ketika keduanya bangun;Ya Allah jika aku mengerjakan itu semua karenamu maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi.''maka batu besar tersebut bergeser sedikit namun mereka belum mampu keluar.

Kemudiaan berdoa juga orang yang kedua"Ya Allah dahulu ada putri pamanku yang sangat ku cintai,dan akupun sangat menginginkannya.Namun ia menolak cintaku,hingga berlalu beberapa tahun,ia mendatangiku disebabkan memerlukan uang akupun memberikan uang kepadanya 120 dinar,

namun pemberian itu dengan syarat dia mau melakukan perbuatan jahat denganku,diapun mau namun ketika aku akan melakukannya keluarlah kata dari lisannya,''tidak halal bagimu melakukannya kecewali dengan cara yang benar,mendengar kata-katanya akupun tercegang kemudiaan meninggalkannya dengan uang yang kuberikan.ya Allah  jikalou aku mengerjakan sedemikiaan itu dengan niat benar-benar mengharapkan ridhamu lepaskanlah ya Allah dari kesukaran yang sedang kami hadapi ya Allah.maka bergeserlah batu tersebut namun mereka belum mampu keluar dari goa tersebut.

 Lalu orang ketiga berdoa,ya Allah aku dahulu pernah mempekerjakan beberapa pegawai lantai memberikan gaji kepada mereka,namun ada seorang yang tertinggal yang tidak kuberikan gaji kepadanya,namun upahnya tersebut aku kembangkan sehingga menjadi harta yang melimpah,pada suatu hari dia datang kepadaku"wahai hamba Allah bagaimana dengan upahku yang dahulu?''akupun berkata kepadanya apa yang dia lihat berupa kambing,unta,lembu,budak itulah miliknya upahnya yang dahulu.Ia pun berkata,''wahai Hamba Allah jangan bercanda,"akupun mengatakan aku sedang tidak bercanda padanya.Akupun memberikan semua harta tersebut tanpa menyisakan sedikitpun.Ya Allah seandainya apa yang aku lakukan karena mu ya Allah maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi,maka bergeserlah batu dari pintu goa tersebut dan mereka mampu keluar dari dalamnya .

Dari cerita yang berasal dari hadits shahih tersebut dapat diambil satu kesimpulan bahwasanya kehidupan manusia tidak akan terlepas dari kesulitan yang mengintari manusia,dalam kajian kita terhadap al-Quran dan Hadits pada dasarnya semakin tinggi kadar keimanan seseorang maka kadar kesulitan semakin meningkat,disebabkan hal tersebut merupakan untuk menguji keimanan seseorang.

Namun dari beragam keterangan yang bersumber dari syariat mengambarkan kendatipun banyak orang yang beriman mendapatkan kesulitan sebagai ujiaan yang akan mengangkat derajatnya namun janji Allah,akan memberikan jalan keluar dari persoalan yang akan dihadapinya,sebagaimana dalam hadits di atas.

Bahkan  pada bulan Syawal 1441 H kita merasakan perayaan Idul Fitri yang berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, Jika biasanya kita menyaksikan acara televisi yang sibuk memberitakan arus mudik dan balik maka pada tahun ini media lebih banyak diramaikan  dengan beragam informasi yang menggambarkan Idul Fitri dalam balutan musibah.

Musibah yang kita hadapi kali ini cukuplah beragam bentuk, Wabah Covid 19 yang melanda telah menjadikan banyak orang kehilangan orang yang dicintainya yang bahkan entah sampai bila berhentinya, belu lagi bencana alam berupa musibah banjir, longsor juga  melanda berbagai penjuru negeri dari pulau jawa hingga Sulawesi bahkan Sumatera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun