Mataram - Jum'at, 23 Oktober 2020, English Essay Competition (EEC) tingkat Universitas Se - Nusa Tenggara Barat telah selesai dilaksanakan. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mataram bekerja sama dengan Strengthening Legal Education Eastern Indonesia (SLEEI) dan juga Law Language Center (LLC) Universitas Mataram dengan Tema "Tantangan Manifestasi Hukum di Era 4.0".
Bertempat di ruang MIH (Magister Ilmu Hukum) Fakultas Hukum Universitas Mataram, Dr. H. Hirsanuddin, SH.,M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Mataram menutup acara sekaligus menyerahkan piagam penghargaan kepada para pemenang EEC 2020.
Adapun penyerahan hadiah beserta piagam penghargaan kepada juara 3 EEC 2020 diserahkan oleh Alpian Hadi Wisastra selaku Ketua Panitia EEC 2020, sementara juara 2 diserahkan oleh Eno Liska Walini selaku Sekretaris Jenderal BEM FH UNRAM, dan juara 1 diserahkan oleh DR. H. Hirsanuddin, SH.,M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Mataram.
- Lalu Aria Nata Kusuma (Prodi Ilmu Hukum) & Adam Naufal Makbul (Prodi Hubungan Internasional)
- Rusdianto (Prodi Ilmu Hukum) & Fitrianingsih (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris)
- Fathul Hamdani & Deva Gama Rizky O. (Keduanya berasal dari Prodi Ilmu Hukum).
Bahwa untuk diketahui, Keempat mahasiswa yang berasal dari Prodi Ilmu Hukum tersebut merupakan mahasiswa yang berasal dari salah satu organisasi yang bergerak di bidang kajian hukum dan konstitusi serta debat, yakni Forum Mahasiswa Pengkaji Konstitusi (FORMASI) FH UNRAM.
Sebagaimana dipaparkan oleh Alpian Hadi Wisastra selaku Ketua Panitia Pelaksana English Essay Competition 2020, bahwa kerjasama antara BEM FH UNRAM dengan SLEEI dan LLC Unram dalam pelaksanaan EEC 2020 ini merupakan yang pertama kali. Oleh karena itu, ini bisa menjadi batu lonjakan dalam pelaksanaan event-event berikutnya, sehingga tidak hanya pada level provinsi, namun juga pada level nasional bahkan bisa internasional.
Semoga pencapaian ini bisa menjadi motivasi untuk para juara khususnya dan para Jurist FORMASI umumnya, untuk terus menulis dan berkarya, tidak hanya di tingkat NTB, namun juga nasional bahkan tingkat internasional.