Mohon tunggu...
Fathul Hamdani
Fathul Hamdani Mohon Tunggu... Penulis - Pembelajar

Tak penting dimana kita terhenti, namun berikanlah penutup/akhir yang indah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

CERPEN| Akhir Cerita Keserakahan Si Monyet

31 Juli 2020   14:32 Diperbarui: 31 Juli 2020   15:32 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Monyet dengan perasaan kesal terus keliling mencari Katak. Karena lelah berkeliling mencari si Katak, ia kemudian duduk di atas batok kelapa di pinggir jurang yang justru adalah tempat si Katak bersembunyi. Sambil duduk Monyet terus memanggil Katak agar sarungnya dikembalikan.

"Lepang, Ooooo Lepang, mana sarungku? Ini pisangmu"

"Lepang, Ooooo Lepang, mana sarungku? Ini pisangmu"

"Lepang, Ooooo Lepang, mana sarungku? Ini pisangmu" begitu terus Monyet memanggil si Katak.

"Tunngggg....tungg... pantok tolang teloh" jawab Katak dari bawah batok kelapa.

"Siapa itu yang jawab?" ujar Monyet. Monyet tidak tahu bahwa yang berbicara tadi adalah si Katak.

"Lepang, Ooooo Lepang, mana sarungku? Ini pisangmu".

"Tunngggg....tungg... pantok tolang teloh" jawab katak kembali.

"Heee siapa itu? Ayok keluar?" ucap Monyet sambil berusaha untuk memberanikan diri, padahal sebenarnya ia juga adalah sosok yang penakut.

Kembali dijawab oleh Katak "Tunngggg....tungg... pantok tolang teloh"

Dengan keadaan yang sudah mau malam, si Monyet mulai ketakutan. "Lepang... mana kamu Lepang? Mana sarungku? Ini pisangmu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun