Mohon tunggu...
Hamdani Pasai
Hamdani Pasai Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Guru pemerhati bahasa dan sastra "Sejarah adalah bayangan masa lalu yang selalu mengikuti pejuangnya"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Lagu di Persimpangan Jalan" Goresan Pena Mahdi Idris dalam Sebuah Tembang Puisi

26 Maret 2020   17:29 Diperbarui: 27 Maret 2020   14:21 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

namun persinggahlah sedetik waktu menemui Engkau

memandang-Mu, sungguh Tuhanku paling azali.

Dan juga terbaca pada puisi "Malam Tahajjud" pada bait-bait berikut:

Akan kutuai sebilah kerinduan mencumbui malam

Pada lorong sunyi antara kerimbunan air mata dan kelakar buta,

Berharap sebutir embun jatuh dari pangkuan langit

Saat jiwa menjadi diri paling nista.

Kubakar mimpi-mimpi bertualang dengan asma-Mu

bila Kau sudi terima aku sebagai hamba paling dina

antara para abdi.

Bila telah Kautulis aku pemilik paling nista

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun