Bicara tentang kursus daring tentang digital marketing, kita pasti banyak melihat berbagai iklan mengenai kursus digital marketing secara online di media sosial, baik itu di facebook maupun di instagram. Kursus-kursus tersebut menawarkan jalan "tercepat, terstrukstur, dan sistematis" dalam menghasilkan cuan lewat digital marketing.
Yang menjadi persoalan adalah saking banyaknya kursus daring malah membuat kebingungan kebanyakan warganet. Saya doeloe juga mengalami kebingungan dalam menentukan mana kursus daring tentang pembelajaran digital marketing yang tepat buat saya. Saya menelusuri satu demi satu iklan, melihat sales page mereka, dan kemudian memutuskan yang mana yang pas buat saya.
Fenomena DD
Sebelum beranjak ke pilihan saya mengenai kursus daring tentang digital marketing, kita akan membahas tentang salah seorang digital marketer yang sudah punya "nama" di kancah digital marketing, sebut saja Djoni Djanuar (bukan nama sebenarnya, dan dalam artikel ini akan disebut dengan singkatan DD).
Beberapa minggu yang lalu, DD mendapat cercaan dari banyak member Pelatihan Online Djoni Express (DE) (bukan jenama sebenarnya, salah satu kursus daring buatan DD). Komentar-komentar ketidakpuasan tertera dengan terang benderang di akun media sosial DD, yaitu di facebook dan instagram DD.
Mengapa DD mendapat cercaan?
Menurut komentar-komentar yang beredar di media sosial DD, saya melihat ada tiga hal yang menjadi penyebab.
Pertama, Para member tidak mendapat hasil yang memuaskan dari Kursus Online DE seperti yang dijanjikan oleh DD.
Ini ibarat menaburkan mimpi pada member, tapi para anggota tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang dijanjikan oleh mentor.
Komentar-komentar yang terlontar melukiskan kalau mereka, para member, sudah berkorban banyak, mulai dari berutang sampai menjual aset (entah itu rumah, tanah, perhiasan, dan lain sebagainya) demi membayar uang kursus yang tidak sedikit.
Harapan untuk mendapat cuan berlimpah setelah mengikuti kursus DE bikinan DD ternyata hanya halusinasi. Tidak menjadi kenyataan.
Segala sumpah serapah, segala permintaan untuk mendapatkan uang kursus kembali, semua itu terpampang nyata dan sempat menguar viral di dunia maya.