Melihat Presiden Prabowo Subianto membeli banyak buku di India beberapa waktu yang lalu, tentu saja, hal tersebut adalah sesuatu yang membanggakan. Saya yakin, beberapa warga yang suka membaca buku melihat hal tersebut sebagai titik terang bahwa pemerintah akan melakukan tindakan-tindakan yang progresif untuk meningkatkan minat baca di Indonesia.
Dalam hal ini, tentu saja, mengacu pada perpustakaan yang dari doeloe hingga kiwari seakan masih jauh dari "melayani publik" dalam pengertian yang sebenarnya.
Selain jam layanan yang kurang bersahabat dengan warga, juga faktor minimnya koleksi buku yang tersedia. Selain itu, perpustakaan seakan tidak mempromosikan keberadaan mereka ke masyarakat. Seharusnya "jemput bola" mengemuka, sehingga minat baca warga menjadi lebih meningkat.
Dalam artikel ini, saya hanya membatasi pada Perpustakaan Kota Samarinda (selanjutnya dalam artikel ini, saya akan menulisnya dengan sebutan perpussmr), menimbang saya lebih banyak pergi ke perpustakaan ini.
Evaluasi Perpustakaan Kota SamarindaÂ
Beberapa bulan yang lalu, saya menulis tentang penggunaan ruang multimedia di perpussmr yang tidak sesuai peruntukannya.Â
Oleh karena itu, saya menuangkan keluhan saya dalam bentuk tulisan dan memostingnya di Kompasiana. Setelah tayang, saya membagikan tautan artikel ke Direct Message (DM) akun resmi Perpussmr di Instagram. Anda bisa membaca artikel tersebut disini.
Hasilnya?
Perpussmr berbenah. Ada tindakan segera setelahnya. Tentu saja, penanganan segera dari perpussmr layak diapresiasi, namun tidak cukup hanya melihat satu hal yang belum tentu sesuai dengan melayani publik dalam pengertian yang sebenarnya.
Oleh karena itu, selain perihal solusi setelah masalah penggunaan ruang multimedia, perpussmr harus juga membenahi hal-hal lain, mempertahankan apa yang sudah baik, dan meningkatkan yang sudah baik tadi menjadi lebih baik lagi.
Dalam hal ini, hal-hal positif dan negatif akan Anda lihat di paparan berikut.
Hal-hal Positif
Tentu saja, ada pencapaian-pencapaian positif dari Perpussmr yang layak diapresiasi.Â