Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kesederhanaan Imlek di Tahun Ini

21 Februari 2021   12:37 Diperbarui: 21 Februari 2021   12:41 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue Keranjang | Dokumentasi Pribadi

"Langsung saja makan, Ton," Dia langsung mengarahkan saya ke ruang makan untuk menyantap hidangan.

Sop Kimlo, ayam cah jamur, dan tidak ketinggalan, Siu Mie, sudah tersusun dengan rapi di meja makan.

Sop Kimlo yang menawan | Dokumentasi Pribadi
Sop Kimlo yang menawan | Dokumentasi Pribadi

Siu Mie dan ayam cah jamur yang menggugah selera | Dokumentasi Pribadi
Siu Mie dan ayam cah jamur yang menggugah selera | Dokumentasi Pribadi
Saya dan Ce Bianca makan sambil sesekali dibarengi dengan obrolan santai seputar keluarga besar kami.

Makan-makan pun berlanjut di ruang tamu. Di meja ruang tamu, ada berbagai penganan seperti manisan buah khas Imlek dan dua stoples berisi kue kering, yaitu nastar dan kue kering keju atau kastengel. Kue keranjang tak ketinggalan juga berada di meja. Jeruk menjadi pelengkap sesudahnya.

Manisan buah khas Imlek dan jeruk | Dokumentasi Pribadi
Manisan buah khas Imlek dan jeruk | Dokumentasi Pribadi

Nastar dan kue kering keju atau kastengel | Dokumentasi Pribadi
Nastar dan kue kering keju atau kastengel | Dokumentasi Pribadi
Televisi menampilkan berbagai tayangan seputar perayaan Imlek yang terjadi di beberapa kota di Indonesia.

Hujan masih belum juga mereda pada jam sepuluh pagi. Pada akhirnya, setelah menunggu dengan ketidakpastian akan waktu kedatangan Ce Santi, kami melakukan video call supaya kami bisa berkumpul dalam satu wadah, meskipun itu lewat virtual, yaitu lewat WhatsApp.

Cukup singkat pertemuan daring kami. Mungkin hanya sekitar 15 menit, tapi itu sudah cukup untuk menghapus dahaga kerinduan setelah sekian lama tidak bertemu.

Setelah itu, saya bercakap-cakap kembali dengan Ce Bianca. Ce Santi baru datang pada jam dua siang, saat hujan sudah reda.

Jam empat sore, saya pamit pulang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun