Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tak Ada yang Salah dengan Drama Korea Asal...

8 Januari 2021   20:10 Diperbarui: 8 Januari 2021   20:28 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa potongan poster drama Korea (Soompi via KOMPAS.COM)

Drama Korea. Sangat sukar bagi saya untuk menyebutkan apa drama korea yang saya suka apalagi yang menjadi favorit di tahun 2020 yang lalu. 

Kenapa sukar bagi saya untuk menyebutkan meskipun hanya satu saja?

Karena saya tidak pernah menonton drama korea secara "utuh", dalam artian mengikuti sampai full episodes, sampai tuntas, kecuali saat di rumah kakak perempuan saya, sebut saja Yuli, ketika saya berkunjung di saat hari raya atau hari libur nasional. Saya "terpaksa" menonton beberapa episode karena ketika itu dia ingin menonton drakor kesukaannya di televisi.

Waktu saya tanyakan kenapa dia suka menonton drama korea yang saat itu dia tonton, dia mengatakan kalau drakor yang ada di waktu tersebut menceritakan tentang seorang gadis yang sedang belajar bagaimana cara membuat hanbok, pakaian tradisional Korea, dan tentu saja, sembari diselipkan intrik-intrik di dalam drakor tersebut.

Alasan kenapa saya tidak menonton drama korea

Bukannya saya tidak menyukai drama korea, tapi ada alasan yang mendasari kenapa saya memutuskan untuk tidak menonton drama korea.

Ada tiga alasan kenapa saya tidak menonton drama korea.

1. Saya berkomitmen untuk tidak menonton TV dan memutuskan untuk lebih banyak membaca

Ini alasan pertama, yaitu tidak menonton TV (kecuali terpaksa seperti di rumah saudara atau orang lain), dan sebenarnya tidak hanya untuk drama korea saja, tapi juga untuk semua tayangan di televisi.

Radikal? Yah, ada beberapa orang yang berkata seperti itu, tapi sejauh saya tidak mengganggu orang lain, dan orang lain tidak mengganggu kebiasaan saya, tidak menjadi masalah.

Saya sempat menengok "sekilas" beberapa tayangan drama korea di YouTube, Facebook, dan aplikasi video streaming, tapi saya tidak sekalipun berminat untuk melanjutkan tontonan, karena memang berkomitmen untuk lebih banyak membaca yang menjadi prioritas utama demi pengembangan diri ke arah yang lebih baik.

2. Saya tidak mau ketagihan menonton drama korea seperti pengalaman dulu dengan telenovela dan sinetron Indonesia

Sewaktu masih ABG dan labil, saya sempat ketagihan, kecanduan menonton telenovela seperti Maria Mercedes, Esmeralda, dan lain sebagainya. Kok bisa? Karena ibu saya suka menonton telenovela tersebut, dan kebetulan juga pemain pemeran utama wanitanya juga cantik dan 'ehem-ehem' punya di pemandangan saya.

Saya jadi tidak ingin melewatkan setiap episode. Terlewat, berarti ada cerita yang tertinggal dan timbul kebingungan di episode berikut, seperti misalnya kenapa si A kok bisa jadian sama si B, atau mengapa si C menikah dengan si D, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun