Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bimbel Online, Apakah Perlu?

29 Oktober 2020   20:24 Diperbarui: 30 Oktober 2020   22:08 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa sedang melakukan pembelajaran via daring| Sumber:jogja.tribunnews.com

Masa pandemi Covid-19 ini sudah mengubah kondisi semua orang, terutama kondisi keuangan. Jadi guru harus peduli dengan kesulitan para orang tua murid dalam bidang ekonomi.

2. Pertimbangkan waktu diadakannya bimbel online

Menurut saya, apa yang terjadi pada Robert dan teman-teman sekelasnya tidaklah bijak. Istirahat dua jam 30 menit sebenarnya lebih dari cukup, namun karena mereka juga harus mengerjakan "PR" sebanyak lima nomor, tentu saja waktu istirahat jadi terpotong disebabkan masih harus berkutat untuk menyelesaikan PR dari guru yang akan dibahas saat bimbel pada jam 2 siang.

Faktor kelelahan setelah mengikuti PJJ lewat Zoom selama dua jam saat pagi dari jam 09.30 WITA dan berakhir pada jam 11.30 WITA sangatlah terlalu dekat jarak waktunya dengan pukul 14.00 WITA bagi anak-anak. Selain itu, jam dua siang adalah waktu yang "menggoda" peserta didik untuk mengantuk karena faktor lelah dan panas.

Menurut saya, jam 16.00 WITA atau jam empat sore adalah waktu yang tepat. Peserta didik punya cukup waktu untuk makan siang, lalu istirahat sebentar, kemudian mengerjakan PR yang guru berikan.

3. Tentukan durasi bimbel online secara bijak

Kuantitas atau lamanya durasi bimbel tidak menjamin peserta didik memahami materi ajar. Selain itu, metode yang digunakan dalam bimbel online masih "konvensional" yaitu ceramah. Guru menjelaskan, peserta didik menyimak. 

Interaksi juga terbatas, karena dengan jumlah peserta didik yang sekitar 18 sampai 30 orang tentulah tidak bisa tertangani semuanya meskipun berdurasi dua jam atau lebih.

Menurut saya, satu jam sudah cukup ideal. Jangan terlalu membebani, "menyuapi" peserta didik dengan materi ajar yang segebung. 

Selain satu jam bimbel online, alangkah lebih eloknya lagi jika membekali mereka juga dengan video pembelajaran yang bisa mereka tonton secara mandiri di rumah disesuaikan dengan waktu bebas mereka dan tulisan-tulisan di blog supaya mereka bisa membaca pemaparan materi ajar agar mendapat pemahaman yang lebih lengkap. 

Bimbel Online, apakah perlu?

Menurut saya, peserta didik tetap memerlukan bimbel online, namun perlu mencermati tiga saran sebelumnya, supaya jangan ada kesan dari mayoritas orangtua murid bahwa kebanyakan guru kelas hanya "kejar setoran", ingin menuntaskan materi ajar secepatnya, tapi minim nurani, kurang berempati pada kesusahan dan keletihan peserta didik.

Kiranya kurikulum darurat cepat terealisasi supaya PJJ bisa dilaksanakan dengan baik dan disesuaikan dengan kondisi saat ini. Jangan sampai pendidikan Indonesia menjadi lebih terpuruk gara-gara pandemi dan gagal paham beberapa pendidik dalam menyikapi situasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun