Seandainya saya berhenti berbisnis online, mungkin sekarang saya tidak melihat omzet yang lumayan mengalir di saat pandemi ini, yang lumayan membantu perekonomian keluarga.
* * *
Dari tiga penyebab sebelumnya, saya rasa Anda sudah dapat menyimpulkan bahwa setiap manusia mempunyai "modal" bakat yang Tuhan berikan kepada masing-masing dari setiap kita.Â
Kadar banyaknya bakat tidak kita ketahui. Yang jelas, seberapa pun banyaknya, tidak akan ada gunanya kalau kita tidak melakukan aksi, tindakan nyata, untuk mengembangkan bakat tersebut.
Percuma memiliki gitar berharga puluhan juta rupiah jika malas berlatih memainkan gitar tersebut.
Jadi masih beralasan tak punya bakat untuk menguasai suatu keterampilan tertentu?
Semoga tidak lagi, karena seperti kata Sang Penemu, Thomas Alva Edison, "Genius adalah satu persen bakat dan 99 persen keringat."
Biarpun bakat seperti "terlihat" sedikit, tapi kalau ada kerja keras, akan ada perubahan. Sesedikit apa pun, pasti ada perubahan yang cukup signifikan.
"Kerja keras lebih mengena daripada sekadar dalih 'tak punya bakat'."