Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Duhai Samsat, Bisakah Durasi Proses Mendapatkan Pelat Nomor dan STNK Lima Tahunan Dipercepat?

28 Juli 2020   16:11 Diperbarui: 28 Juli 2020   16:06 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : kaltim.tribunnews.com

"Duh, lama banget!"

Begitulah komentar saya lima tahun yang lalu sewaktu mengurus STNK lima tahunan dan Pelat nomor sepeda motor saya. Kalau tidak salah, butuh waktu sekitar hampir tiga jam mulai dari cek fisik kendaraan sampai STNK saya hadir di genggaman.

Yah, memang waktu itu, untuk mengurus STNK lima tahunan dan Pelat harus di kantor Samsat Penuh, Samarinda di Jalan Wahid Hasyim. Kebetulan, waktu itu awal bulan pula. Bagaimana padatnya Samsat waktu itu? Luar biasa padatnya.

Untuk pelat, saya harus menunggu. Saya lupa pastinya berapa bulan. Yang jelas, lebih dari sebulan.

Saya sudah berpikir yang tidak-tidak sewaktu harus mengurus STNK lima tahunan dan Pelat yang akan segera habis masa berlakunya di akhir Juli 2020 ini.

Kenapa berpikir yang tidak-tidak?

Karena prosedur yang sudah jelas pasti sangat berbeda dari sebelum-sebelumnya dan entah berapa lama harus menunggu di Samsat.

Saya lupa tanggal pastinya. Saya tanpa sengaja bertemu dengan salah seorang teman lama di pinggir jalan pada jam enam pagi. Waktu itu saya sedang jalan pagi. Sekadar berolahraga di dekat rumah. Seseorang yang berasal dari arah berlawanan menghentikan sepeda motor di sebelah saya, lalu membuka kaca helmnya.

"Pak Anton, lagi ngapain?" tanyanya.

"Jalan-jalan santai aja," jawab saya. Saya mengenali Pak Hadi, teman lama saya. Seorang guru SD. Meskipun Pak Hadi mengenakan masker, suara dan sepeda motor andalannya tentu saja tak saya lupakan, karena saya dulu akrab dengan beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun