Aku sangat gembira.
Aku langsung mengendarainya di rumah. Berkeliling di halaman rumah, mengayuh pedal. Asyiik.
"Nah, ternyata tidak susah kan?" kata Ayah, "Tujuh hari tak terasa. Tapi ingat ya, Ben."
"Apa, Yah?"
"Kalau kamu menangis lagi, ngambek lagi, nggak mau masuk kelas lagi, ayah ambil sepedanya."
"Gak nangis lagi, Yah. Janji."
Aku mengayuh sepeda roda tigaku dengan riang.Â
Pengorbanan membuahkan hasil akhir yang menggembirakan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!