Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebutir Nasi Bagi Perut Ini

28 Juni 2019   12:37 Diperbarui: 28 Juni 2019   13:26 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : bbppbinuang.or.id 

Kulihat muda-mudi itu tertawa ceria
Seakan dunia ramah pada mereka
Seolah tak ada duka yang menyapa
Bagai orang kaya saja adanya

Mereka bersenda gurau
Di malam hari yang yang penuh dengan nyamuk lalu lalang
Aku hanya menatap dengan nanar
Perut melilit menunggu nasi datang

Sebutir nasi pun sangat berharga
Bagi seorang tak berpunya
Melihat banyak orang membuang harta
Menyisakan banyak makanan yang terbuang percuma

Perut merintih tak tertahankan
Duit hanya tersisa recehan
Jangankan untuk membeli makanan
Untuk membeli segelas air mineral pun tak cukup

Aku berjalan dalam sepi malam
Melangkah gontai menanti kucuran makanan ke perut ini
Sudah jam sebelas malam
Apa yang bisa jadi pengganjal perut?

Sebutir nasi pun jadi terlihat berharga
Yang sebelumnya dianggap hanya aksesori pelengkap belaka
Di waktu usai makan dulu
Sekarang
Sebutir nasi jadi sangat bernilai
Bagi perut yang kosong melompong ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun