Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Dunia Tanpa Sambal

1 Mei 2019   22:11 Diperbarui: 2 Mei 2019   07:37 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambal Bawang - resepkoki.id

Bayangkan seandainya dunia tanpa sambal. Tidak akan ada sensasi panas di lidah. Tidak mungkin muncul kesombongan akan kebal. Mencoba level pedas bawah sampai tingkat "mewah". 

Dunia tanpa sambal ibarat masakan tanpa garam. Seakan tak ada rasa sama sekali. Muka pun jadi muram. Makanan mewah jadi tak berarti. 

Dengan sambal, makan pun jadi nikmat. Meskipun hanya menemani sepiring nasi. Makan pun jadi secepat kilat. Piring jadi licin tandas dari sisi ke sisi. 

Variasi sambal sangat beragam. Dari Sambal Matah sampai Sambal Jahe Pedas. Dari Sambal Goreng Kentang sampai Sambal Teri Asam. Dari Sambal Tumpang sampai Sambal Nanas. 

Indonesia sangat kaya akan kuliner. Sambal sedikit banyak menjadi pemicu munculnya beragam makanan pemuas lidah. Sambal menimbulkan banyak kenangan untuk rakyat jelata sampai miliuner. Dimana ada makanan, sambal selalu turut, tak mungkin terpisah.

Dunia tanpa sambal. Siapa yang bisa membayangkannya? Sambal sudah terkenal sampai ke tingkat global. Sensasi di saat makan pasti lenyap tanpa kehadirannya. 

*

Samarinda, 1 Mei 2019

Anton

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun