Kapalku mengarungi lautan
Yang ada di sekeliling hanya air belaka
Kadang-kadang suara burung di udara menghibur hati nan sepi
Sebuah gitar dan buku hitam menemani
Aku menyanyi, menaikkan puji-pujian sampai ke langit
Aku membaca buku hitam ini untuk meneguhkan imanku
Kadang lautan teduh dan angin sepoi-sepoi berhembus
Terasa nikmat di kulit
Namun ada kalanya badai menerpa
Di saat seperti itu, aku sering bertanya pada Tuhan
Apa salahku?
Mengapa aku mendapat badai seperti ini?
Apakah Engkau hendak mengujiku?
Aku berpegang kuat pada kemudi
Bertahan seraya berdoa
Jikalau Engkau berkenan, lalukan badai ini daripadaku
Aku tak berani memerintah Tuhan
Mungkin ini ujian dari-Nya
Untuk membuktikan seberapa aku setia dan percaya kepada-Nya
Waktu pada akhirnya badai reda, dan sinar sang surya merekah
Di situlah baru aku mensyukuri
Tuhan tidak pernah meninggalkanku
Badai hanya sebagai alat untuk menguji kesetiaan dan iman percayaku
Karena
Di balik badai ....
Ada hadiah yang sudah menantiku
Apabila aku tetap setia