Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru, Ajian Tapak Guru, Wulan Umbara

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bukan Sekadar Hiasan: Perjalanan Finansial Bersama Emas

26 Mei 2025   19:36 Diperbarui: 26 Mei 2025   19:36 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perhiasan emas(Unsplash) via kompas.com

Dalam dunia finansial, emas telah lama menjadi instrumen investasi yang aman dan dipercaya oleh lintas generasi. Emas nilainya cenderung stabil bahkan meningkat dalam jangka panjang. Hal ini menjadikan emas sebagai pilihan yang tepat untuk melindungi aset dari inflasi. Kini, menabung emas semakin mudah berkat layanan seperti Tabungan Emas Pegadaian yang memungkinkan siapa saja berinvestasi mulai dari nominal kecil.

Investasi emas bukan hanya didominasi oleh orang kaya atau menengah ke atas, tetapi kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup finansial masyarakat modern. Selain berpotensi cuan di masa depan, emas juga memberikan rasa aman dalam menghadapi situasi darurat. Dalam kondisi darurat, emas mudah dialihkan menjadi dana tunai dalam waktu singkat.

Saya adalah salah satu dari banyak orang yang menjadikan emas bukan hanya sebagai hiasan, tetapi juga sebagai bagian dari perjalanan finansial pribadi. Walau tidak dalam jumlah besar, tetapi emas cukup menjadi penopang saat krisis.

Dari Perhiasan Masa Kecil ke Tabungan Saat Dewasa

Sebagai anak perempuan, sejak kecil, saya sudah akrab dengan emas. Kalung, anting, cincin dan gelang emas menjadi bagian dari keseharian. Kala itu, arti finansial dari emas belum dipahami. Hanya sekadar kebiasaan keluarga menyematkan perhiasan emas sebagai bentuk cinta yang belakangan ketika dewasa dipahami sebagai "tabungan tersembunyi".

Kebiasaan itu terbawa hingga dewasa. Saya mulai membeli emas dari hasil menyisihkan uang dari gaji bulanan, honor menulis, atau dari penghasilan lainnya. Nilainya memang tidak besar, tapi emas adalah bentuk tabungan yang tidak cepat habis dan bisa diandalkan kapan pun dibutuhkan.

Sebagai contohnya, tahun 2013 lalu, saya sedang membangun rumah sendiri di ibu kota provinsi Maluku. Ketika anggaran nyaris habis dan atap rumah belum juga terpasang, kontrakan pun sudah habis masa sewanya. Dalam kondisi terdesak seperti itu, saya teringat kalung emas 10 gram yang selama ini saya simpan. Kalung yang sejak SMA sudah diberikan oleh orang tua.

Dengan berbagai pertimbangan, dijualah kalung itu dengan harga yang jelas lebih tinggi daripada saat membeli. Hasilnya digunakan untuk membeli seng dan biaya pemasangannya. Bulan berikutnya, rumah sendiri dapat ditempati. Tabungan emas dapat meminimalisir kemungkinan berhutang di saat terhimpit.

Momen itu menyadarkan bahwa emas bukan hanya tentang gaya, tapi tentang Tabungan yang aman. Emas dapat menjadi penyelamat ketika tabungan tunai tidak cukup.

Keuntungan Menabung Emas

Emas dianggap investasi yang timeless, bukan investasi musiman. Banyak orang konsisten pada pemahaman keuntungan menabung emas sebab beberapa alasan.

Nilai emas lebih stabil dan cenderung selalu naik dalam jangka waktu tertentu. Emas dikenal sebagai safe haven, harganya relatif stabil dan tahan terhadap krisis ekonomi. Dalam jangka panjang, harga emas akan meningkat. Ini hanyalah salah satu dari keuntungan menabung emas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun