Mohon tunggu...
Haliza Chafifatun Nisa
Haliza Chafifatun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - haliza chafifah

nobody's perfect

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sosok yang Mengajar dan Membimbing Mulai dari Iqro'

27 April 2022   12:27 Diperbarui: 27 April 2022   12:35 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hallo gaes para pengunjung setia artikelku... selamat pagi, siang, sore, malam !! how are you? Semoga selalu sehat dan baik baik saja yaaa aamiin. Kali ini saya akan menulis tentang Guru Ngajiku. Yaps beliau adalah orang yang mengajar dan membimbing saya mengaji. Beliau bernama Ustadz Munir. Sebelumnya saya mengaji di TPQ desa sebelah. Tetapi, waktu itu ada hujan lebat dan saya tidak bisa pulang, dan orang tua saya memutuskan untuk saya mengaji di rumah dan memanggil ustadz. Jadi, saya mengaji private ke ustadz Munir. Beliau setiap hari datang ke rumah untuk mengajar saya, dan saya tidak perlu ke luar rumah untuk mengaji.

Saya mengaji ke beliau mulai dari TK sampai dengan lulus SMP. Lulus SMP saya sudah tidak mengaji ke beliau lagi karena saya melanjutkan SMA di pondok. Saya diajari mengaji mulai dari nol sampai alhamdulillah saya bisa mengaji.

Dulu saya di ajarin mengaaji iqro', do'a sehari hari, do'a sholat sampai gerakan sholat. Dan saya bukan hanya di ajarin mengaji saja, tetapi juga di minta untuk menghafalkan do'a do'a tersebut dan juga diminta untuk menghafalkan surat pendek jus 30 di Al qur'an.

Ketika saya menginjak usia remaja, saya di ajarin ustadz tentang kitab wanita. Sebenarnya beliau ingin istrinya yang mengajar tetapi, istri beliau sibuk jadi tetap ustadz yang mengajar.

Saya tidak malu meskipun diajar oleh ustadz karena ustadz sudah lama dengan saya dan ustadz mengajarnya seperti seorang ayah jadi tidak macam macam. Saya juga di ajarin mengaji kitab fiqih dan juga banyak kitab kitab lain.

Ketika saya SMP banyak teman teman yang mau mengaji ke ustadz juga. Tetapi, setiap ada yang ingin ngaji, ustadz selalu bilang ke saya dulu karena harus mengatur jam mengaji. Dan saya tidak mau diganti jam ngajinya. Setiap hari ustadz datang ke rumah untuk mengajar ngaji saya, dan hari jum'at waktunya libur tidak mengaji. Tetapi kadang kadang ketika saya benar benar capek setelah pulang sekolah atau ada kegiatan lain, saya menghubingi ustadz untuk tidak mengaji atau bisa disebut libur dulu, begitu juga sebaliknya dengan ustadz. Tetapi pernah juga ketika saya sudah izin untuk tidak mengaji, ustadz malah datang ke rumah untuk mengajar. Kalau sudah seperti itu saya tidak semangat mengaji atau biasa disebut badmood dan ngajinya minta diakhiri sebelum waktunya habis.

Diantara saya dan teman teman yang lain hanya saya yang mengaji ke ustadz paling lama 10 tahun. Karena yang lain biasanya mengaji hanya sebentar tidak bertahan lama. Apakah tidak bosan segitu lamanya? Oh tentu tidak, eh eh tapi kadang bosan juga sih tetapi harus tetap bertahaan untuk mencari ilmu, karena jangan pernah ada kata bosan untuk mencari ilmu, apa lagi ilmu agama yang menuntun kita ke ahirat.

Beliau mempunyai 2 anak perempuan yang masih kecil. Yang pertama, ketika saya mengaaji beliau minta izin untuk memberi nama anaknya sama dengan kita. Beliau memberi nama anak pertamanya dengan sebutan Nazila, yaitu Zila ialah diambil dari nama kembaran saya.

Anak pertama beliau sekaraang sudah besar, dan sudah belajar di Sekolah Dasar.

Dan beliau mempunyai anak ke dua perempuan juga. Beliau memberi nama anaknya dengan sebutan Liza, yaitu diambil dari nama saya sendiri. Anak beliau yang kedua ini masih kecil.

Sekarang beliau tetap masih mengajar ngaji seperti waktu saya dahulu. Bukan hanya mengajar ngaji, beliau juga diundang orang untuk mengaji khatam Al Qur'an ketika ada acara acara, seperti acara nikahan, orang meninggal dan masih banyak acara lain. Beliau juga diminta orang untuk membatu menulis di acara nikahan karena tulisan beliau bagus dan rapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun