Mohon tunggu...
Haliza AtiNingsiwi
Haliza AtiNingsiwi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Bahasa Indonesia di SMPN 21 PPU

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rintik, 11 Februari 2023

11 Februari 2023   18:12 Diperbarui: 11 Februari 2023   18:21 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wajahku pun memucat beriringan dengan hilangnya keindahanmu

Tercekik rasa batinku engkau sihijau cantik kini  hampir tak menemani pandanganku

Berganti dengan hiruk pikuk hitamnya jelaga yang merusak udara sekelilingku

Nafas ini terasa sesak berkecamuk dengan keegoisan fana

Dahulu terasa ringan nafas ini tak seberat kini

Entah apakah ini salahku? Salah dia? Salah mereka? Ataukah Kami semua

Yang tak mampu menjaga hijaumu  Hingga kau tak dapat lagi bersiul berteman angin segar

Cantikmu dibiarkan terbentur dengan perang perut pahlawan keluarga

Mesin berpacu beradu menidurkanmu

bagaikan robot para pahlawan itu menemanimu dari pagi hingga malam

Sampai terbuka terang benderang kepudaranmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun