Mohon tunggu...
Halim Putra
Halim Putra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, Pengusaha,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat kopi di hari senja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Mengangkat Tangan Merasa Paling Benar

25 September 2019   12:59 Diperbarui: 25 September 2019   13:08 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia bukan negara agama. Namun negara yang melaksanakan kehidupan kebangsaannya berlandaskan ajaran agama. Semua agama punya hak dan kewajiban yang sama di NKRI.

Prinsip itu terus diyakini oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Dan memang kita sudah begitu seharusnya. Kita berprinsip yang sama dengan Menteri Ryamizard.

Jika Indonesia menjadi negara agama, menerapkan sistem pemerintahan agama, maka yakinlah bangsa kita tidak akan pernah hidup tenang. Alih-alih terus berkonflik. Terjadi pertikaian.

Masing-masing agama yang ada di Indonesia bakal memaksakan egonya. Ingin dijadikan pedoman sistem ketatanegaraan. Padahal Indonesia memiliki banyak agama yang hidup di Tanah Air.

Pengorbanan nyawa para pejuang dan pengorbanan hidup para pendiri bangsa saat memerdekaan Indonesia sudah tidak penting lagi. Jika Indonesia jadi negara agama. Padahal konsensusnya adalah Pancasila.

Silahkan mendirikan negara agama di tempat lain. Asal jangan di Indonesia. Pancasila sudah mutlak di Indonesia. Itu yang membuat Indonesia dapat hidup rukun dan berdaulat.

Dengan Pancasila, antar-pemeluk agama dapat hidup berdampingan damai di Bumi Pertiwi. Semua saling menghormati antar-pemeluk agama. Pancasila tidak ada yang membuat agama tertentu paling dominan.

Pancasila mengayomi semua agama di Indonesia. Jika merasa paling benar, maka semua akan mengangkat tangannya. Di situlah Pancasila menetralisirnya. Indonesia adalah Pancasila.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun