Mohon tunggu...
Halim Pratama
Halim Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa yang saling mengingatkan

sebagai makhluk sosial, mari kita saling mengingatkan dan menjaga toleransi antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pancasila, Jalan Tengah yang Patut Disyukuri Bangsa Indonesia

2 Oktober 2022   10:42 Diperbarui: 2 Oktober 2022   10:51 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Satu - kompas.com

Hanya Indonesia 1 dari 193 negara yang terdaftar di PBB yang mempunyai iideologi sendiri yaitu Ideologi Pancasila. Kita patut bersyukur kepada Allah SWT bahwa Indonesia bukan penganut paham liberalisme juga bukan komunisme. 

Bukan negara teokratis dan juga bukan negara sekuler. Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Pancasila itu bukan agama. Agama bukan pancasila. Tetapi Pancasila merupakan titik temu dari semua perbedaan yang ada termasuk agama didalamnya. Pancasila merupakan jalan tengah, jadi implementasi antara Pancasila dan agama tidak ada satu hal pun yang bertentangan.

77 tahun usia Pancasila saat ini, selama usianya ia dihadapkan pada tantangan yang sangat kompleks baik itu tantangan dari dalam maupun dari luar. Terkait dengan tantangan dari dalam, sesungguhnya Bung Karno telah mengingatkan bahwa Pancasila akan dihadapkan oleh bangsanya sendiri, "perjuanganku lebih mudah karena hanya mengusir penjajah, namun perjuanganmu lebih berat karena melawan bangsamu sendiri".

Sederet kisah yang mengancam eksistensi Pancasila sebagai ideologi dan falsafah hidup berbangsa dan bernegara pernah dialami bangsa Indonesia. 

Ancaman terhadap ideologi Pancasila diantaranya dilakukan oleh; PKI pada tahun 1948 untuk mendirikan Negara Soviet Indonesia dan tahun 1965 dengan Gerakan 30 September (G30S), Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan) untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII), Republik Maluku Selatan (RMS), Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta), Bintang Kejora, Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Gerakan Papua Merdeka. Ada juga organisasi kemasyarakatan (ORMAS) seperti; Jamaah Islamiyah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ikhwanul Muslimin, Jamaah Ansarut Tauhid (JAT), Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS).

Baik ancaman dari golongan "kiri" atau "kanan" yang menginginkan Pancasila diganti dengan ideologi yang mereka anut telah berhasil diatasi dengan pembubaran ataupun pelarangan aktivitas di Indonesia dan pada akhirnya Pancasila tetap tegak menjadi falsafah hidup berbangsa dan bernegara. 

Saya rasa tegaknya Pancasila adalah campur tangan Tuhan YME karena Sang Maha Sempurna meridhoi Pancasila yang dihasilkan oleh pendiri bangsa ini dengan menyelaraskan keindonesian dan keilahian yang termaktub dalam khittah Pancasila.      

Sedari lahir Pancasila memiliki khittahnya sebagai tonggak garis perjuangan dan landasan dasar Pancasila itu ada. Khittah Pancasila, berada dalam nilai-nilai dan prinsip-prinsipnya yang melekat dalam sila-sila Pancasila. Yakni, ketuhanan (al-ilahiyah), kemanusiaan (al-basyariyyah), persatuan (al-ukhuwwah), kerakyatan (ar-raiyyah), dan keadilan sosial (al-'adalah al-ijtimaiyyah). 

Lima nilai dan prinsip dasar ini merupakan satu keutuhan yang tak terpisahkan. Ketuhanan yang Maha Esa, sebagai sila pertama memberikan nafas sekaligus ruh bagi keseluruhan sila-sila Pancasila.

Kita semua menyadari bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan luas wilayah, lautan, pulau, serta kemajemukan/kebhinekaan penduduk, suku bangsa, agama serta budayanya. Dengan modalitas itu, setiap warga bangsa Indonesia sudah semestinya selalu berpikir dan berjiwa besar, menyadari realitas kebesarannya, sekaligus menjawab berbagai tantangannya ke depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun