Mohon tunggu...
Halim Pratama
Halim Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa yang saling mengingatkan

sebagai makhluk sosial, mari kita saling mengingatkan dan menjaga toleransi antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebarkan Dakwah tentang Cinta Kasih Antar Sesama

20 September 2020   08:43 Diperbarui: 20 September 2020   08:45 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita Indonesia, jalandamai.org

Semua orang di muka bumi pasti pernah merasakan cinta. Semua orang pernah merasakan bagaimana sayang kepada Allah SWT, kepada Rasulullah SAW, kepada orang tua, kepada istri, kepada anak, atau kepada orang-orang di sekitar kita. Dari kita masih bayi, orang tua sudah mengenalkan kepada kita tentang cinta kasih. Sentuhan seorang ibu kepada anaknya, mencerminkan cinta kasih orang tua kepada sang buah hati. Dan dengan cinta kasih itulah, sang bayi kemudian tumbuh menjadi anak yang besar, yang mengerti tentang nilai-nilai luhur ajaran orang tuanya.

Menebarkan bibit cinta di sekitar kita, ibarat menebar bibit padi yang kelak bisa tumbuh menjadi beras untuk kebutuhan masyarakat. Bibit cinta kasih akan melahirkan perilaku yang saling mengasihi, saling menghargai, saling tolong menolong dan toleran antar sesama. Dengan cinta kasih akan menjauhkan dari segala bentuk bibit kebencian.

Untuk bisa saling mengasihi dan dan menyayangi, tentu tidak bisa seketika. Perlu saling mengenal dan memahami satu dengan yang lain. Karena itulah, Tuhan menganjurkan kepada kita semua untuk saling mengenal satu dengan yang lain. Untuk bisa mengenal, perlu interaksi, perlu ngobrol, perlu berkunjung ke rumah dan lain sebagainya. Dengan saling memehami, kita akan sadar bahwa betapa beragamnya negeri ini.

Keberagaman yang terbentang dari Aceh hingga Papua ini, bisa dipahami bukan untuk dicaci. Keberagaman untuk dimengerti, bukan untuk dihujat. Keberagaman inilah yang bisa membuat kita semua besar. Dengan hidup berdampingan dalam keberagaman, akan membuat sekeliling kita menjadi kaya. Kaya akan suku, budaya, bahasa dan agama. Ibarat sebuah taman bunga raksasa, Indonesia adalah taman yang berisi aneka ragam tanaman yang bisa menyejukkan mata. Jika kita bisa merawatnya, taman yang indah itu bisa digunakan oleh siapapun menenangkan hati.

Seiring perkembangan teknologi, keberagaman yang membuat keindahan di Indonesia ini, nyatanya ada saja pihak-pihak yang mengganggunya. Ada saja pihak-pihak yang membenturkannya dengan Islam, dengan mayoritas muslim dan lain sebagainya. Segalanya selalu dihadapkan pada salah dan benar, pada halal dan haram. Padahal, dibalik itu semua ada proses yang harus kita hargai. Perbedaan jangan dimaknai sebagai sesuatu yang salah.

Untuk itulah perlu adanya upaya untuk meredam maraknya kebencian yang disebarkan secara virtual. Sebarkanlah ceramah-ceramah, dakwah dan video yang bisa merangkul semuanya. Pancasila terbukti bisa merangkul keberagaman yang ada di Indonesia. Dan diskusi tentang Pancasila ini, merupakan proses panjang para pendahulu. Dan keputusan tentang Pancasila ini merupakan sesuatu yang final. Jika para pendahulu bisa merangkul keberagaman, kita pun juga harus bisa melakukan hal yang sama. Salam damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun